Ding dong...
Ding dong...
Seongeun berhenti mengunyah sarapan paginya kala mendengar suara bell rumahnya.
"Siapa itu?" gumamnya lirih.
Lantas ia pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan membukakan pintu.
Ceklek...
"Anda?"
Baru saja membukakan pintu Seongeun langsung dikejutkan dengan berdirinya seorang wanita tinggi berpenampilan seksi di depan rumahnya.
"Kau tidak akan membiarkanku masuk?"
Bingung dengan raut wajah wanita itu apalagi dengan permintaannya akhirnya Seongeun membuka lebar pintunya.
"Silahkan masuk." ucap Seongeun sopan.
Tap tap tap tap...
Suara hentakan high heels mahal miliknya menggema di ubin keramik.
Dia mendudukkan body goalsnya ke sofa single dan melihat ke setiap penjuru ruang tamu itu.
Dia ini kenapa sih ngeliatin rumah aku kayak gitu? batin Seongeun risih.
"Ada urusan apa tunangan sang LCM datang ke rumah saya?" ucap Seongeun masih sopan.
Namun bukannya jawaban yang ia dapatkan malah lirikan sinis dari Stella membuat Seongeun menghela nafas sabar.
Matanya melirik cincin berlian yang melingkar indah di jari manis Stella.
Sabar... dia adik Noona. Aku tidak boleh membangun citra buruk di depan gadis ini...
Tak ingin berdiri terus, Seongeun lantas pergi ke dapur dan membawakan dua kaleng minuman dingin dari kulkasnya.
Tak...
"Silahkan dinikmati." ujarnya dan duduk di depan wanita itu.
Dia ngapain sih datang ke sini? Awas saja kalau dia bikin rusuh, akan ku adukan dengan (Name) nanti! batin Seongeun semakin kesal karena pengabaian Stella.
"..." Stella memandang datar dua minuman dingin di hadapannya itu lalu bangkit berdiri.
Ia berjalan-jalan menyusuri ruang tamu sambil melihat-lihat isi dan pajangan-pajangan di ruangan itu.
"Apa yang kau lakukan?" tegur Seongeun merasa tak senang dengan apa yang dilakukan olehnya.
Namun ia tak bergeming dan terus melihat-lihat isi ruangan sampai ke dapur dan ruang makan.
Sampai pandangannya berhenti ke sebuah piring yang terletak di atas meja makan.
"Hei," tolehnya memanggilnya Seongeun yang sedari tadi mengikutinya.
"Kau bisa masak?"
"Tidak, aku memesan makanan di luar. Ada apa?" geleng pelan Seongeun.
Namun Stella tak menjawab dan terus melihat-lihat isi ruangan.
"Kau bisa bebersih?" tanyanya lagi begitu melihat tumpukan piring-piring kotor di wastafel.
Bingung dengan pertanyaan yang dilontarkannya akhirnya Seongeun menggeleng lagi.
"Kalau mencuci bisa tidak?"
"Tidak, untuk apa aku melakukan itu? Itu semua pekerjaan wanita." ujar Seongeun ketus merasa kesal dengan semua pertanyaan itu.
"Terus apa yang bisa kau lakukan? Bebersih rumah saja tidak bisa, masak apalagi. Kalau begini bagaimana kau bisa jadi kakak iparku?"
DEG!
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY) 3
FanfictionMusim ke-3 Like, Vote, and Coment jangan pelit yah, untuk menghargai author nih