"Hiks... hiks..."
"... Nana sudahlah, jangan menangis terus..." hela nafas David berikan ketika mendengar suara Nana yang terus menangis sesegukan.
"Berisik! Diam kau! Hiks... hiks..."
Kedua tangan Nana bergetar mengobati punggung David yang terluka cukup parah akibat hantaman yang mengenai tembok itu.
"..." sedangkan David hanya bisa diam sambil terus menunduk, menyembunyikan kedua matanya yang masih berkaca-kaca.
"Hiks... hiks... kenapa... kenapa semua ini terjadi David... hiks... hiks... kenapa?"
Selesai memperban luka David Nana tak menghentikan tangisnya dan semakin terus menangis membuat David segera memakai kemeja putihnya kembali dan duduk menghadapnya.
"Jangan menangis Nana, kalau Nyonya sampai tahu kau menguping pembicaraan kami kau bisa kena masalah besar nanti." ujar David perlahan.
"Hiks... biarkan saja! Bisa-bisanya Eonni tega memukulmu karena kau menolak bertunangan dengan nona Stella!" seru Nana.
"Padahal kau begitu tulus mencintainya! Kenapa dia tidak bisa melihat ketulusan mu selama ini David?! Kenapa?! Hiks... hiks..."
"Nana aku mohon kecilkan suaramu..."
"Biarkan saja! Biarkan Eonni tahu! Biarkan dia tahu bagaimana perasaan mu begitu tulus padanya! Biarkan dia tahu!"
"Hiks... hiks... kalau saja aku tak menguping aku takkan tahu keadaan mu sekarang David... hiks... hiks..."
"... Aku sudah terbiasa Nana..."
Ujaran pelan itu sontak membuat Nana menatap nanar David yang menunduk.
"A-Apa..."
"... Aku lebih baik terluka daripada harus menghianati Nyonya, aku takkan bisa berpaling dari Nyonya..." ujaran pelan itu membuat Nana menggigit bibirnya dan semakin menangis.
"Hiks... hiks... kenapa hidupmu begini David... aku kasihan padamu yang selalu mendambakan cinta Eonni... hiks... hiks..."
"..." David hanya diam sembari memunggungi Nana dan melepas jam tangannya di meja rias.
"Lupakan apa yang telah kau dengar selama di perpustakaan tadi Nana."
Deg!
"Aku tak ingin ada masalah saat Nyonya pulang nanti."
"A-Apa..."
"Acara untuk selamat atas kesuksesan Nona Stella akan segera diselenggarakan, aku harap kau bisa membantuku kali ini Nana."
"... Hiks... Iya..." menyerah, akhirnya Nana mengangguk mengerti dengan ucapan David.
"Akan ku panggil EO sekarang..."
Dengan menyeka air matanya, Nana kemudian pergi dari kamar David.
Sejenak, David merenung di depan meja rias, menatap dirinya dari pantulan kaca.
.
.
.
."Aku tidak akan bicara panjang lebar lagi Tae Soo, aku ke sini karena ada tujuan."
Tae Soo menghela nafas, lelah dan sebal dengan temannya yang satu ini hanya akan datang kalau ada maunya saja.
"Cepatlah katakan." sebalnya.
"... Aku sekarang bekerja di Ilhaehwe."
Kening Tae Soo mengkerut mendengar ujaran itu.
"Maksudmu?"
"Itu adalah Crew anak remaja dari generasi 2, yang diketuai Yoojin."
"..." Tae Soo terdiam sejenak memikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY) 3
FanfictionMusim ke-3 Like, Vote, and Coment jangan pelit yah, untuk menghargai author nih