"Baekho masih menjalin kerjasama dengan Ilhae! Mereka membohongimu!"
"Huft! Lalu apa yang kau mau dariku?!" kesal Yohan. Walaupun ia terkejut dengan penuturan Rua tadi.
"Sejujurnya kau tidak membenci Big Deal kan? Yang kau benci itu Ilhae, jadi ayo bersama dengan Big Deal kita hancurkan Ilhae!" ajak Rua pada Yohan.
"Putuskan sekarang! Aku akan memperlakukanmu dengan baik!"
...
"Selamat datang! Hoho sudah lama tidak melihat nak (Name)!"
Ibunya Yohan membuka lebar pintu rumahnya mempersilahkan mereka berdua masuk.
"Ayo masuk Noona."
(Name) mengangguk singkat dan melangkah masuk ke dalam rumah kecil yang terletak tak jauh dari tempat pembuangan sampah itu.
"Aduh maaf yah kalau rumah kami kecil dan berantakan." ujar Ibunya Yohan langsung mengemasi meja depan yang kotor dan pergi ke dapur.
"Tidak apa-apa bibi." jawab (Name) tersenyum tipis seraya mendudukkan dirinya di lantai.
"... N-Noona mau minum apa? Akan ku buatkan." Yohan merasa tak enak melihat (Name) duduk di lantai karena tak adanya sofa di rumahnya.
"Tidak, Noona tidak haus Yohan. Duduklah, bawa ibumu juga ke sini. Ada yang ingin Noona katakan."
"Baiklah."
Setelah membawa ibunya, Yohan duduk di ruang TV bersama mereka berdua.
"... Ada apa nak (Name)? Kata Yohan ada yang nak (Name) ingin bicarakan pada kami."
"... Kenapa kalian tidak tinggal lagi di apartemen LCM saya dulu?"
"Ah soal itu rupanya, kami tak ingin merepotkan nak (Name) lagi. Kamu sudah membantu biaya operasi mata kami, kami akan jadi tak tahu malu jika sampai tinggal di sana nak." jawab ibunya Yohan tersenyum lebar.
"... Tapi lingkungan ini kurang baik untuk kesehatan kalian berdua, bibi dan kamu Yohan. Kalian bisa terkena penyakit." ujar (Name) prihatin dengan letak tinggal rumah mereka.
"Tidak apa-apa Noona. Ini hasil kerja kerasku, aku akan menghidupi ibuku dengan uang hasil kerjaku." jawab Yohan ikut tersenyum.
"... Ya sudahlah kalau begitu, Noona tidak bisa memaksa kalian. Tapi jika kalian dalam keadaan darurat hubungi Noona yah Yohan, Noona akan datang."
"Baik Noona, terimakasih."
"Nak (Name) sangat baik yah! Sudah baik cantik lagi. Pasti orang yang akan menjadi suami nak (Name) beruntung jika memiliki nak (Name)!" celutuk ibunya Yohan membuat (Name) terkekeh.
"Hahaha bibi bisa saja."
"Oh iya, hampir saja bibi lupa! Bibi tadi masak kue di dapur! Tunggu sebentar yah!"
Segera dia langsung bangkit berdiri meninggalkan anaknya beserta dengan (Name) di ruang TV.
"Noona beneran nggak haus? Kami ada minuman dingin kok, aku baru saja beli kulkas untuk Mama." ujar Yohan merasa kurang nyaman dengan keheningan di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY) 3
FanfictionMusim ke-3 Like, Vote, and Coment jangan pelit yah, untuk menghargai author nih