Sejenak (Name) mematung di tempatnya berdiri begitu melihat apa yang Yoojin berikan padanya.
"U-Untuk mu..."
Kedua matanya melirik Yoojin yang berdiri di sebelahnya, terus menunduk dan memilin lengan jas miliknya.
"Jangan berpikiran macam-macam yah! Aku lupa kalau hanya kau yang belum ku berikan mobil kantor."
Senyuman miring (Name) layangkan padanya, "Masa? Noona sudah lebih dari 1 tahun lho kerja sama kamu, masa nggak pernah ingat?"
"A-Aku tidak mau dianggap pelit oleh karyawan lain! J-Jadi ku berikan kau ini!" ujarnya gugup seraya mengalihkan wajahnya yang memerah samar.
"..." sejenak (Name) terdiam memandangi mobil itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tapi kenapa harus mobil ini? Biasanya kamu hanya memberikan mobil sedan biasa pada karyawan lain."
"Ck suka-suka ku lah, kenapa malah kau yang ngatur sih? Sudah bagus aku memberikan mu mobil kantor! Jadi kau tidak perlu lagi naik motor butut mu itu!" sewot Yoojin merasa kesal sekaligus malu.
"Bukan begitu Jinnie, tapi ini te-"
"Ah sudahlah, pokoknya mulai sekarang kau harus pakai mobil itu! Aku tidak mau ada gosip di luar sana kalau Presdir Ilhae membiarkan anak buahnya memakai motor butut lagi!" ujar Yoojin.
"Hhh... iya deh Jinnie iya, Noona nurut sama kamu. Makasih ya udah ngasih Noona ini."
Patpat!
Kedua pipi Yoojin semakin memerah begitu rambutnya ditepuk lembut oleh (Name).
"K-Kalau kau suka dipakai..."
"Iya, nanti akan Noona pakai kok. Sekali lagi makasih yah."
"Hmm..."
"Btw, muka kamu merah tuh!" celutuk (Name) tersenyum miring.
Psshhh!
"M-Mana ada!"
"Hahaha Salting ya?"
"S-Sembarangan!"
"Hahahaha!"
"Berhenti tertawa! Ini tidak lucu!"
. . . .
Ctasshhh!
Di bangku taman depan Mansion, Stella memantik api rokoknya sembari menunggu kehadiran sang kakak.
Lama kelamaan situasi makin kacau, semuanya mulai diluar kendali kakak. batinnya berpikir.
Tak lama kemudian, gerbang yang menjulang tinggi di depan sana dibuka oleh kedua penjaga Mansion hingga menyita perhatian dari Stella.
Kedua matanya sedikit menyipit takkala sebuah mobil mewah berwarna beige masuk ke dalam area Mansion.
Tanpa sadar ia bangkit berdiri dan menghampiri mobil yang terparkir tepat di halaman Mansion.
