Suara bisikan itu membuat (Name) merasa sedikit tidak nyaman karena nafas hangat Yoojin menerpa kulit lehernya.
Tak ada pergerakan ataupun perlawanan, Yoojin semakin berani memeluk erat wanita yang lebih tinggi darinya itu hingga ia menjinjitkan kedua kakinya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher (Name).
"Apa ada orang yang memanipulasi mu (Name)??"
"A-Apa maksud anda Presdir, an-"
"Ku mohon jujurlah... berapa kali harus ku bilang, jangan bersikap formal padaku saat kita berdua (Name)..."
Suara lirihan itu membuat (Name) menghela nafasnya dan mengangguk pelan.
Kedua tangannya terangkat dan melingkar di pinggang kecil Yoojin dan mengelusnya pelan.
"Baiklah baiklah, Noona minta maaf ya Jinnie..."
"Tidak, kenapa kau minta maaf? Ini semua bukan salahmu..." Yoojin menggeleng pelan membuat (Name) sedikit merasa geli karena rambutnya.
Yoojin menengadah menatap sendu wajah (Name) dengan tangan kini berpindah memeluk pinggang wanita itu.
"Katakan padaku, kenapa kau seperti mengacuhkan ku akhir-akhir ini?"
"... Bukan begitu Jinnie, Noona sedang ada pikiran, maaf kalau kamu merasa tidak nyaman dengan sikap Noona akhir-akhir ini." jawab (Name) mengulas senyuman tipis.
Tangan kanannya terangkat dan membelai halus sebelah pipi Yoojin.
"Tidak ada yang memanipulasi Noona, Noona akan selalu ada untuk Ilhae. Akan selalu berada di sisi kamu, Noona sudah berjanji padamu Jinnie..."
"... Sungguh, apa hanya karena itu kau bersikap seperti tadi?"
"Iya Jinnie, sungguh." angguk (Name) meyakinkan.
"Lalu apa ini ada hubungannya dengan LCM?"
"..." Keterdiaman (Name) salah diartikan Yoojin.
"Jangan merasa sedih (Name)... pria bukan hanya dia saja..." sendu Yoojin merasa sakit.
"A-Apa maksudmu Yoojin? A-Aku tidak apa-apa sungguh! Aku... aku tidak menentang pertunangan mereka!" seru (Name) semakin merasa ada yang janggal dengan dirinya sendiri.
Sialan! Apa-apaan ini! Ada apa dengan diriku! Kendalikan dirimu Ludovica!
"..." Yoojin terdiam sejenak sambil terus memandang sendu (Name).
Aku masih belum dekat dengan (Name). Aku harus bisa lebih dekat dengannya lagi.
Aku harus jadi orang yang pertama yang mengetahui masalahnya dan menjadi tempatnya untuk bercerita.
Takkan ku biarkan orang lain mengambil Noona-ku...
"... Ya sudah, aku percaya." angguk Yoojin pada akhirnya.
(Name) kemudian memeluk Yoojin dan menyugar rambut Yoojin agar rapi kembali.
"Apa Jinnie masih punya pertanyaan untuk Noona hmm?" dengan tersenyum manis, (Name) menopang kedua lututnya sehingga tingginya dan Yoojin setara.
"Tidak, sekarang hatiku sudah tenang." dengan tersenyum lebar Yoojin menanggapi ucapan (Name).
"Baiklah, kalau begitu ayo kita temui Seongie."
"Ayo."
Dengan bergandengan tangan, mereka kemudian keluar dari ruangan Yoojin untuk menemui Yooseong.
Di ruang bermain Yooseong, tampak ia sedang memainkan lego miliknya di dekat kaca jendela.
Begitu melihat kedatangan saudaranya dan juga (Name), Yooseong langsung tersenyum sumringah dan bangkit berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY) 3
FanfikceMusim ke-3 Like, Vote, and Coment jangan pelit yah, untuk menghargai author nih