"..." Kim lebih memilih menunduk daripada menjawab pertanyaan itu.
Membuat (Name) tersenyum sendu menatap pria paruh baya itu.
Sett...
"(Name) sudah tahu kok alasannya paman masih melakukan ini, tak apa. (Name) hanya ingin mendengarnya langsung dari mulut paman." (Name) merengkuh tubuh Kim dan memeluknya dari samping.
"... Maaf nak, paman... terpaksa melakukan ini semua karena sudah terikat kontrak dengan Komandan." tunduk Kim merasa malu.
"Tidak apa-apa paman. Jangan merasa sedih seperti itu."
"Uang... Asuransi almarhumah ibunya Minji paman tabung untuk biaya kuliahnya nanti."
"... Memangnya Minji berencana kuliah dimana?"
"Kalau bisa diluar negeri, paman ingin dia menjadi orang yang sukses dimasa depan nanti." senyuman sendu Kim berikan pada (Name).
"... (Name) doakan semoga harapan paman terkabul yah."
Kim mengangguk singkat dan menepuk pelan rambut hitam (Name).
"Bagaimana dengan kelanjutan misi mu? Apa berjalan baik?" tanya Kim mengalihkan pembicaraan.
"Paman tidak perlu khawatir, sejauh ini aman kok. (Name) akan usahakan yang terbaik untuk kita semua." jawab (Name) lembut.
"Oh ya, sekarang Minji tinggal dimana? Tak mungkin kan dia tinggal sendirian?" kini (Name) yang mengalihkan pembicaraan.
"Dia tinggal dengan kawan lama paman, Seong Han Soo."
"Oh begitu, kapan-kapan ayo kita berkunjung ke sana. Sudah lama sekali (Name) tidak melihat Minji."
"Haha iya nak, setiap kali kami berteleponan terkadang dia selalu menanyakan dirimu. Mungkin dia juga merindukanmu." kekeh Kim merasa tenang karena berbicara dengan (Name).
"Iya, mungkin saja."
"Ah setengah jam lagi misi akan dimulai, ayo nak. Kita bersiap-siap sekarang. Perjalanan ke Gangdong akan membutuhkan waktu yang cukup lama." ujar Kim setelah melihat jam dinding.
(Name) mengangguk singkat dan mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke Gangdong.
.
.
.
.Brum...
Di salah satu jalanan sepi yang berada di Gangdong, mobil dinas Baekho akhirnya sampai.
"Kata Komandan dia akan menyusul nanti." ucap Kim Yeong Chul sembari melepas seat-beltnya.
"Tetaplah berhati-hati. Orang yang kita tangkap kali ini bukanlah anak muda sembarangan." ujar (Name) memperingati.
"Untuk memperhemat waktu kita akan berpencar." ujar Kim diangguki mereka semua.
"Dengan cepat dan tepat sesuai dengan gaya Baekho, kita akan jatuhkan Hostel."
"... Kalian duluanlah, saya akan menunggu Komandan." ujar (Name) masih berada di dalam mobil.
.
.
.
."Apa? Kami tidak tahu."
"Kenapa anda menanyakan Hostel?"
"Bapak-bapak ini seperti Barcode yah? Hahaha."
"... Dasar bocah-bocah ini." umpat Han Sanghee merasa kesal.
"Kalian akan dimarahi kalau meledek rambut orang tua." ujarnya.
"Tolong beritahu bapak, bapak menahan diri karena punya anak seumuran kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY) 3
FanfictionMusim ke-3 Like, Vote, and Coment jangan pelit yah, untuk menghargai author nih