꒰ 𝟰𝟵 : ᴅᴜᴀ sɪsɪ ꒱

454 47 26
                                    

——————————
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
-———————————————

——————————-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ--———————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱┊꒰ ᴅɪᴄᴜʀᴀʜᴋᴀɴɴʏᴀ ᴘᴇʀᴀsᴀᴀɴ ᴅʀᴀᴄᴏ ꒱

     DRACO TAHU, kalau dirinya dan Eurybelle tak akan bisa kembali seperti dulu. Eurybelle memang mengatakan kalau perasaannya kepadanya belum berubah, begitu pula yang terjadi dengan Draco sendiri. Dia tentu saja masih menyimpan perasaan kepada sang mantan kekasih, jelas sekali. Tetapi tak ada lagi yang bisa dilakukannya, dia melakukan semua hal ini karena terpaksa. Dan kalaupun mereka bisa kembali, dia pun tidak ingin Eurybelle bersama dengan seorang jahat seperti dirinya, dengan keluarga yang selalu menekannya dan ayah yang tak pernah benar-benar menyayanginya.

Eurybelle adalah segala jawaban dari segala yang ia inginkan.

Draco menghela nafas frustasi, kenapa tak pernah ada yang berjalan sesuai dengan yang dia inginkan? Rencananya untuk mewujudkan tugasnya gagal dan dia lebih sering menangis di kamar mandi di lantai dua bersama hantu wanita yang dijuluki Myrtle Merana. Nilai-nilainya juga hancur, beberapa kali dia menjalani Detensi akibat dirinya yang tidak bisa menyelesaikan seluruh tugasnya.

Perpustakaan tentu saja sepi, besok semua akan dalam perjalanan menuju rumah mereka untuk merayakan hari Natal bersama dengan keluarga mereka.

Pemuda berkepala pirang platina itu mengeluarkan sebuah perkamen, pena bulu dan tinta. Draco tidak bisa menceritakan masalahnya atau mencurahkannya kepada siapa-siapa, dan dia berharap Eurybelle ada di sampingnya dan membawanya masuk ke dalam pelukannya yang hangat, tak bisa dijelaskan betapa rindunya Draco dengan dasi biru itu. Atau aroma lily lembah dan kue-kue manis dari tubuh sang gadis yang sangat khas dan tak bisa dilupakannya.

Senyuman kecil timbul di bibirnya yang pucat, sementara suara goresan ujung tajam pena bulu tampak menenangkan.

❁ཻུ۪۪⸙͎

Sejauh aksaku memandang,
Kiranamu berdiri menghalangi di sana.

Kalbuku berteriak,
Mengumandangkan kalau aku cinta kamu.

Bawalah aku ke dalam dekapanmu,
Cium bibirku dan kulepas gaunmu yang adiwarna.

Kulitmu yang bagai indurasmi, nirmala.

Anindita afsunmu.

Ayut sampai arunika, kita baka.

❁ཻུ۪۪⸙͎

Senyuman kecil milik sang pemuda terlihat tulus ketika dirinya mengangkat perkamen itu untuk dibaca sekali lagi.

Semua tak akan bisa lagi sama, tetapi Eurybelle tetap sama di hati Draco. Jadi, kenapa tak dirinya abadikan sang gadis dalam tulisannya agar tak 'kan dilupakannya sang gadis?

𝐒𝐈𝐃𝐄 || 𝗁𝖺𝗋𝗋𝗒 𝗉𝗈𝗍𝗍𝖾𝗋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang