——————————
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
-———————————————⊱┊꒰ ᴋᴇʟᴇʟᴀʜᴀɴ ᴇᴜʀʏʙᴇʟʟᴇ ꒱
EURYBELLE MEMANDANGI Professor Dumbledore dengan pandangan tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh sang pria tua berambut keperakan dengan kacamata bulan sabitnya yang khas. Dia benci semua ini, dia benar-benar tidak suka dengan semua yang terjadi. Harry sudah pergi lebih dahulu seperti biasanya, sementara dirinya masih sama terus ditahan dan tidak akan pergi lebih cepat seperti yang dilakukan oleh Harry.
Salju turun dengan lebat diluar dan hawa dinginlah yang menyelimuti kastil Hogwarts ini.
"Akan aku ulangi," katanya lembut. "Aku ingin memberitahumu sesuatu lebih cepat daripada Harry."
Perasaan aneh yang tidak mengenakkan lagi-lagi timbul di hati kecilnya. Perasaan tidak terima dan merasa tidak adil, nafasnya serasa tercekat dan rasanya sulit sekali menggerakkan bibirnya. "Dan... anda mengharapkan saya untuk memecahkannya sendirian, tidak dengan Harry?"
"Tidak, tentu saja tidak."
"Tentu saja iya," kata Eurybelle kecil, memaksakan dirinya untuk tersenyum, namun yang keluar hanyalah senyuman getir. "Sebenarnya, apa tujuan anda mengatakan segalanya?"
"Untuk membuatmu dan Harry bertahan hidup."
"Saya yang membantu Harry bertahan hidup sekaligus diri saya sendiri, maksud anda," sekali lagi nada aneh keluar dari bibir kemerahan cantik milik Eurybelle, dia lebih terdengar seperti sedang mencibir. Ekspresi bengis timbul di wajah Eurybelle untuk yang pertama kalinya ditujukan kepada Professor Dumbledore, "bertahan hidup, kata anda? Untuk apa aku dan Harry berjuang sendiri sekeras ini jika anda masih ada? Padahal anda tahu segalanya. Apakah maksud anda, anda akan pergi meninggalkan kami berdua dan membiarkan kami kesusahan dengan segala beban yang anda berikan kepada kami, dan membiarkan kami menyelesaikan segalanya sendirian?"
"Aku salah," suara lembut Professor Dumbledore kembali terdengar, dia tersenyum kecil. "Ternyata Eurybelle lebih pintar dari yang aku bayangkan, tak kukira kau akan menyadari semuanya lebih cepat."
Tatapan mata Eurybelle telah berubah menjadi datar, begitu juga dengan wajahnya. "Anda tak pernah benar-benar mengatakan sesuatu yang mudah dimengerti. Anda selalu mengatakan sesuatu yang tidak jelas, dan memaksa kami untuk terpikir terlebih dahulu. Apakah menjawab pertanyaan kami sesusah itu bagi anda? Anda rasanya seperti tidak benar-benar ingin atau berniat memberitahu kami. Anda tidak pernah benar-benar membantu kami."
"Aku minta maaf, kalau begitu."
"Kalau begitu anda bisa mengatakannya dengan jelas."
"Aku tidak bisa mengatakan hal itu untuk sekarang ini."
"Kalau begitu, biarkan saya keluar."
Ada jeda beberapa saat, hingga akhirnya pria berjanggut lebat keperakan itu tersenyum dan mengangguk. "Baiklah. Semoga malammu menyenangkan. Aku akan membahasnya di waktu yang tepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐈𝐃𝐄 || 𝗁𝖺𝗋𝗋𝗒 𝗉𝗈𝗍𝗍𝖾𝗋
Fiksi Penggemar↳˳⸙ ❝ she 𝗹𝗼𝘀𝘁 her 𝗳𝗮𝗺𝗶𝗹𝘆, but 𝗺𝘂𝗺 always told 𝗵𝗲𝗿 to be 𝗸𝗶𝗻𝗱 this is about 𝗵𝗲𝗿, 𝗮 𝗸𝗶𝗻𝗱 𝗯𝗲𝗮𝘂𝘁𝗶𝗳𝘂𝗹 𝗮𝗻𝗴𝗲𝗹, who 𝗰𝗼𝗺𝗲𝘀 to 𝗵𝗲𝗹𝗽 ❞ "aunty, i want my dad and...