꒰ 𝟯𝟬 : ᴋᴇʀɪɴᴅᴜᴀɴ ᴅʀᴀᴄᴏ ꒱

461 57 11
                                    

——————————
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
-———————————————

——————————-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ--———————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱┊꒰ ᴋᴇʀɪɴᴅᴜᴀɴ ᴅʀᴀᴄᴏ ꒱

      EURYBELLE BANGKIT DARI DUDUKNYA, mengibaskan rambutnya yang sangat panjang keemasan cerah indah, membenarkan gaun pendek se-paha miliknya yang berwarna merah gelap, cocok sekali dengan rambutnya yang berwarna cerah.

"Ada apa?" kata Harry, ikut bangkit dari kursinya.

Mata biru terang Eurybelle membesar, dia terkekeh kecil. "Aku akan pergi ke kamar kecil sebentar."

"Aku temani."

Sekali lagi, mata biru terang Eurybelle tambah membesar. Dia tersenyum manis kepada Harry, "aku tidak akan tertangkap oleh Voldemort kalau aku pergi ke kamar kecil sebentar."

"Aku hanya akan berjaga di depannya."

Eurybelle menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya, menatap ke bawah agak panik sekaligus bingung, namun dia kembali mendongak untuk menatap Harry. "Tak apa, Harry."

"Eurybelle."

"Aku akan segera kembali dalam sepuluh menit, oke?"

"Baiklah," kata Harry pada akhirnya. "Hati-hati, ya."

"Tentu."

Eurybelle membuka pintu kompartemen mereka, menghela nafasnya. Namun pipi gadis berdarah setengah Veela itu tiba-tiba memerah, ia membenarkan rambutnya yang indah dan tampak sekali berkibar walau tak ada angin. Sekali lagi, ia membenarkan gaun yang sedang ia pakai, berjalan dengan anggun melewati banyaknya kompartemen, dengan banyaknya anak laki-laki yang menatapnya dengan berbagai ekspresi kagum.

Suatu perasaan aneh seperti rindu tidak henti-hentinya menghantui hati Eurybelle selama liburan musim panas, di tambah karena ia yang kembali lebih cepat karena kematian Margareth Heathcliff. Draco, orang yang selalu ia kagumi sejak dulu, orang yang menurutnya hebat dan keren, orang yang berhasil mengambil hatinya.

Eurybelle selalu menyukai apa yang ada di dalam diri Draco. Seberapa lincahnya Draco ketika ia sedang mengendarai sapu-nya, seberapa indahnya Draco ketika memakai seragam Quidditch hijau milik Slytherin, seberapa menariknya suara Draco ketika memanggil namanya, seberapa lembutnya Draco ketika memeluknya, seberapa berlebihannya Draco ketika mengambilkannya makanan ketika sarapan atau makan malam, seberapa ia menyukai wangi Apel dan Peppermint dalam jubah Draco.

Pupil mata biru terang Eurybelle membesar ketika melihat seorang pria jangkung dengan setelan pakaian serba hitam berdiri bersandar kepada dinding kereta dengan bosan. Rambut platina itu tampak cerah sekali terkena cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendela kereta Hogwarts.

"Draco," panggil Eurybelle dengan suara lembut miliknya, berjalan agak cepat menuju Draco. "Halo."

Sang pemilik nama menoleh, senyumnya mengembang dengan pipi semerah tomat ketika melihat seorang gadis bertubuh ramping berjalan menghampirinya dengan semangatnya. Draco melebarkan kedua lengannya, mempersilahkan sang gadis untuk segera masuk ke dalam pelukannya.

𝐒𝐈𝐃𝐄 || 𝗁𝖺𝗋𝗋𝗒 𝗉𝗈𝗍𝗍𝖾𝗋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang