꒰ 𝟯𝟱 : ᴋᴇᴋᴀʟᴀʜᴀɴ ᴅʀᴀᴄᴏ ꒱

408 49 3
                                    

——————————
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
-———————————————

——————————-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ--———————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱┊꒰ ɢʀʏғғɪɴᴅᴏʀ ᴠs sʟʏᴛʜᴇʀɪɴ ꒱

     BULAN OKTOBER, pertandingan Quidditch antar asrama antara Gryffindor dan Slytherin akan dimulai. Anak-anak Hufflepuff dan Ravenclaw kelihatan bergairah sekali, sementara kebanyakan mereka lebih mendukung Gryffindor dan mengharapkan kekalahan untuk asrama ular, Slytherin.

Yang menjadi masalah bagus Eurybelle sekarang hanyalah dua, yaitu luka di lehernya yang mendadak sering sekali sakit seolah-olah terbakar. Dan yang kedua adalah Archilles, yang tidak henti-hentinya mengancam Eurybelle entah apa. Sementara Eurybelle masih saja terus menghindari manusia itu, bagaimanapun caranya, dia tidak akan mau menatap mata biru gelap dengan alis tebal itu biarpun hanya sekali.

Omong-omong, tentang Laskar Dumbledore, sudah dilakukan beberapa pertemuan untuk Laskar Dumbledore di Ruang Kebutuhan, yang ditemukan oleh Dobby si Peri-Rumah. Pertemuan mereka, mereka melakukan praktek Mantra pelucutan senjata kesukaan Harry, yaitu Expelliarmus. Yeah, walaupun Zacharias Smith mengeluh kalau itu adalah Mantra yang sangat standar dan dia tidak yakin akan berguna.

"Semoga berhasil, Draco." Eurybelle berkata dengan lembut, senyuman manisnya terukir indah di wajahnya yang bak malaikat.

Draco tampak tampan dan keren sekali dengan seragam Quidditch hijau milik Slytherin—  menurut Eurybelle. Sampai-sampai gadis itu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh kekar yang tampak cocok sekali dengan seragam itu—  yang bahkan sudah pernah dilihatnya tanpa sehelai benangpun itu.

Tetapi Draco tampak tidak puas, "kau mengatakan semoga berhasil?"

"Tentu saja," kata Eurybelle, masih tersenyum manis. "Ada apa?"

"Apakah kau melupakan kamus kita?"

Entah sudah beberapa kalinya semburat merona merah muncul di pipi polos tanpa noda milik Eurybelle. Maka dia berjinjit lalu mencium pipi Draco sekilas, meninggalkan bekas kemerahan membentuk bentuk bibir Eurybelle yang berbentuk hati. Oleh karena itu, Draco terkekeh kecil ketika tangannya tertempel di pipinya dan bentuk hati kemerahan juga ikut tertempel di telapak tangannya yang belum menggunakan sarung tangan tebal khusus untuk pertandingan Quidditch.

Telapak tangan Draco terangkat dan hinggap di pucuk kepala Eurybelle. Hingga pada akhirnya Draco mengusap-usap surai keemasan yang selalu ia kagumi sejak pertama kali melihat gadis itu. Dapat menjalin hubungan dengan Eurybelle—  walau mereka harus merahasiakannya dari semua orang—  seperti sebuah mimpi bagi Draco.

Maksud Draco, banyak sekali pria yang menyukai Eurybelle, entah anak kelas atas atau bawah.

Draco menunduk dan mengecup bibir kemerahan Eurybelle sekilas. Dia tersenyum manis ketika tidak terdapat sebuah jarak di antara wajah mereka, "jangan lupa semangati aku nanti, ya."

𝐒𝐈𝐃𝐄 || 𝗁𝖺𝗋𝗋𝗒 𝗉𝗈𝗍𝗍𝖾𝗋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang