꒰ 𝟮𝟬 : ᴊᴜᴀʀᴀ ᴋᴇ-ʟɪᴍᴀ ꒱

618 74 0
                                    

——————————
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
-———————————————

——————————-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ--———————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱┊꒰ ᴊᴜᴀʀᴀ ᴋᴇ-ʟɪᴍᴀ ꒱

      NYALA API DI DALAM PIALA API mendadak menjadi merah lagi. Lidah api mulai menyembur. Detik berikutnya ada lidah api meluncur ke atas, melontarkan sepotong perkamen gosong.

"Juara Beauxbatons," kata Professor Dumbledore membahana. "Fleur Delacour!"

Wajah Fleur kemerahan saking senangnya, sedetik kemudian dia berjabat tangan dengan Eurybelle. Eurybelle menepuk pundak gadis seperempat Veela di hadapannya itu, "selamat, Fleur."

"Terimakasih, Belle."

Setelah Fleur juga menghilang ke dalam ruangan yang disediakan, Aula sunyi lagi, tetapi kali ini kesunyiannya amat tegang. Berikutnya juara Hogwarts.

"Aku penasaran sekali siapa yang akan menjadi juara Hogwarts." bisik Michael bergairah.

"Aku juga. Kalau ada, pasti dia hebat sekali," kata Anthony, mengangguk. "Menurutmu siapa, Belle?"

"Mungkin Cedric? Dia sungguh hebat."

Dan Piala Api berubah merah sekali lagi, bunga api menyembur, lidah api melesat tinggi ke atas, dan dari puncaknya Dumbledore menarik perkamen ketiga.

"Juara Hogwarts," katanya, "adalah Cedric Diggory!"

Eurybelle bertepuk tangan keras sekali, senyumnya mengembang lebar di meja Ravenclaw, bergabung dengan kegemparan di meja Hufflepuff. Semua anak Hufflepuff telah berdiri, berteriak-teriak dan mengentak-entakkan kaki.

Cedric bangkit dari kursinya, tersenyum manis kepada Eurybelle dan kemudian berjabat tangan dengan Dumbledore dan memasuki ruangan yang telah di sediakan.

Tepuk tangan untuk Cedric berlangsung lama sekali, sehingga baru beberapa waktu kemudian suara Dumbledore bisa di dengar lagi.

"Luar biasa!" seru Professor Dumbledore riang setelah kegemparan mereda. "Nah, sekarang ketiga juara kita sudah terpilih. Aku yakin bisa mengandalkan kalian semua, termasuk para pelajar dari Beauxbatons dan Durmstrang, untuk memberi dukungan penuh kepada para juara kalian. Dengan menyemangati para juara kalian, kalian akan berkontribusi dalam su—"

Mendadak Professor Dumbledore berhenti bicara, dan jelas bagi semua orang apa yang telah mengalihkan perhatiannya. Api di dalam piala baru saja kembali berubah merah. Bunga api beterbangan. Lidah api panjang tiba-tiba meluncur ke atas, dan pada puncaknya ada secarik perkamen lagi. Secara otomatis, Professor Dumbledore mengulurkan tangannya menyambar perkamen itu. Dia memeganginya dan menatap nama yang tertulis di atasnya. Hening lama, sementara Professor Dumbledore terus menatap perkamen di tangannya, dan semua orang di dalam aula menatap Professor Dumbledore. Dan kemudian Professor Dumbledore berdeham dan membacanya.

𝐒𝐈𝐃𝐄 || 𝗁𝖺𝗋𝗋𝗒 𝗉𝗈𝗍𝗍𝖾𝗋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang