꒰ 𝟯𝟲 : sᴀᴍᴜᴅʀᴀ ᴅᴀɴ ᴀɴɢᴋᴀsᴀ ꒱

298 41 0
                                    

——————————
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
-———————————————

——————————-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ--———————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱┊꒰ ᴀɴᴄᴀᴍᴀɴ ꒱

     EURYBELLE MEMANDANG ARCHILLES dengan pandangan menghina dan bengis.

Tetapi Archilles tersenyum manis, terlihat ramah. Tetapi matanya memancarkan kebencian mendalam, tampak tidak semanis senyumannya yang indah.

"Aku tahu kau akan menghindariku kembali," Archilles berkata dengan intonasi yang dimainkan tetapi tetap terkesan serius. Eurybelle selalu saja membenci intonasi itu, rasanya dirinya seperti sedang dipermainkan tidak jelas oleh pria berdarah Belanda dihadapannya. "Karena itu, aku tunggu surat darimu."

Nafas Eurybelle tercekat dengan dada naik turun, tatapan matanya menajam, yang benar-benar hanya ia tunjukkan tak lain tak bukan hanya untuk Archilles van der Meer.

"Atau kau yang akan mendapati surat dariku."

Dia melepaskan tangannya dan berjalan meninggalkan Eurybelle, ini sungguh fenomena yang sangat luar biasa mengetahui bahwa Eurybelle yang selama ini selalu meninggalkannya terlebih dahulu walau baru sehelai rambut hitam legamnya yang kelihatan.

Tetapi amarah Eurybelle sudah di ujung tanduk.

"Bibi Margareth memintamu untuk mengawasiku, dalam kurung menjagaku. Dan sekarang kau akan menghancurkan hidupku, kau bajingan."

Tetapi Archilles berbalik, alisnya terangkat menandakan kalau dia sedang tertarik sekali kepada Eurybelle. Maka dia tersenyum manis sekali kepada Eurybelle sampai-sampai matanya menyipit.

"Kalau begitu, anggap saja Bibi-mu yang bersalah dan terbukti bersalah karena mengirimku kepadamu untuk menghancurkan hidupmu, de Forest."

Namun sedetik kemudian, Archilles tersenyum manis kepada Eurybelle. "Aku senang Aiglentine sudah besar."

"Lagipula aku sedang tidak berminat untuk menulis sesuatu."

Pria bermata biru gelap itu menoleh, dia kembali tersenyum manis. "Kalau begitu, kita saksikan saja nanti, Aiglentine."

Eurybelle tidak perlu repot-repot untuk membalas perkataan Archilles, maka dia mengusap setetes darah dari dagunya berjalan berjalan di sepinya koridor menuju Aula Besar.

"Apa yang sedang kalian kerjakan?" Eurybelle datang dengan tiba-tiba dan berkata dengan riang kepada Michael, Terry, dan Anthony. Senyumnya mengembang dan merekah kemerahan dengan mata menyipit saking lebarnya senyumannya.

Michael terlonjak, "ya ampun, kau mengagetkanku."

"Benarkah?"

Terry terkekeh kecil, menggeser duduknya dan mempersilakan Eurybelle untuk duduk di sampingnya. "Kau datang secara tiba?"

Eurybelle menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya. Mata biru terang indahnya melirik perkamen panjang yang dikerjakan oleh ketiga temannya. "Apa yang sedang kalian kerjakan?"

𝐒𝐈𝐃𝐄 || 𝗁𝖺𝗋𝗋𝗒 𝗉𝗈𝗍𝗍𝖾𝗋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang