09. Air Mata Penyesalan

4K 135 8
                                        

🌹 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته🌹

Wajib menjawab salam. Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen nya ya, xiexie.

🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹

"Perkataan itu dapat menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum."

🌹🔪🌹🔪🌹🔪

"Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey."

AMP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AMP





Hari menunjukkan pukul 20:45 malam. Seorang wanita bercadar masih setia menunggu suaminya itu agar terbangun dari koma. Ruangan bernuansa putih ini hanya dipenghuni oleh Alifa dan Alaska untuk saat ini.

Orang tua mereka sedang pulang ke rumah untuk beristirahat. Tadi sebelum pulang ibu Sulastri mengatakan kepada Alifa jika Alaska sudah sadar maka segera hubungi mereka. Alifa masih setia memandangi wajah Alaska, terbesit rasa bersalah dalam hatinya. Seharusnya enam bulan yang lalu dia tidak mengatakan kepada suaminya jika dia merindukan keluarganya. Mungkin kecelakaan itu tidak akan terjadi.

Bagaimana dengan pemilik truk waktu itu? Dia sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Pak Bagas yang membiayai pembawa truk itu kemarin berobat, karena setelah ditanyai sang pemilik truk itu hanya bekerja sebagai supir saja, dan karena dia kelelahan jadinya dia sedikit mengantuk saat membawa truk sampai-sampai tidak menyadari mobil Alaska di depan.

Alifa menyentuh tangan suaminya yang tidak terpasang infus. Diciumnya tangan itu dengan sayang sampai akhirnya Alifa menangis. Perempuan itu menangis sakit mengingat dirinya yang ditertawakan oleh sebagian orang di restaurant tadi.

Kenapa seakan-akan pakaian yang dia pakai itu mengganggu mereka? Padahal, ini adalah pakaian yang sering digunakan oleh Sayidah Fathimah Az-Zahra. Sehelai kain suci yang menutupi wajah cantik Alifa, justru mereka tertawakn. Mereka tidak tau betapa susahnya perjuangan Alifa untuk mempertahankan kain ini. Karena Istiqomah itu sangat susah.

"Mas. hari ini Alifa ulang tahun. Usia Alifa udah 19, Mas. Apa kamu tidak mau bangun untuk mengucapkan barakalla fii umrik pada Alifa, Mas?" Alifa bicara lirih.

"Kamu tau, Mas? Tadi siang Alifa diketawain sama orang-orang, Alifa takut Mas, Alifa malu."

Alifa terisak sedikit. Tidak lama, Alifa merasakan jika tangan yang dia genggam ini bergerak. Alifa melirik ke arah tangan tersebut, dan benar tangan Alaska bergerak dengan perlahan. Segera Alifa memencet tombol untuk memanggil dokter.

Air Mata Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang