11. Air Mata Penyesalan

3.4K 120 9
                                    

🌹 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹

Selamat membaca jangan lupa berikan vote.

🌹 بسم الله الرحمن الرحيم 🌹

"Musibah yang kau alami bukan untuk menguji seberapa kuat dirimu, tetapi untuk menguji seberapa kuat ketergantungan mu kepada Allah."

(Al-Habib Umar bin Hafidz)

🌹🔪🌹🔪🌹🔪

"Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey."

AMP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AMP





Waktu terus berlalu. Dan kini, Alaska sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Dokter menyarankan agar keluarga dengan semangat memberikan supor agar Alaska bisa mengingat semuanya kembali.

Mereka sekarang sudah berada di dalam mobil. Cuaca yang menyejukkan membuat hati semua orang merasa damai. Termasuk hati Alifa yang kini sudah kembali bahagia karena sang suami sudah kembali sehat, walaupun ingatannya masih belum kembali tapi setidaknya Alaska mau menerima Alifa sebagai istrinya.

Alifa melihat kearah luar jendela mobil, dia menikmati terpaan angin dari luar yang sangat menyejukkan itu. Rasanya hari ini Alifa hanya ingin tersenyum terus karena setelah enam bulan berlalu, dia akhirnya bisa bersama suaminya lagi.

Banyak pengendara motor dan mobil yang berlalu-lalang. Ada juga pedagang kaki lima, burung-burung berterbangan kesana-kemari seakan bersenandung ria.

Mobil yang mereka kendarai tiba-tiba berhenti karena lampu merah. Sebuah mobil juga berhenti di samping mobil yang Alifa naiki. Alifa melihat ke arah mobil itu yang mana kaca mobil yang bersebelahan dengan dia juga terbuka.

Alifa menyipitkan matanya, detik berikutnya dia tersenyum lebar di balik cadarnya. Alifa melambaikan tangannya. Di dalam mobil itu, Alifa melihat seorang laki-laki yang sangat dia rindukan dan sayangi.

"Kak Gara," panggil Alifa sedikit berteriak.

Laki-laki yang merasa namanya dipanggil akhirnya menoleh ke samping. Dia melihat seorang perempuan yang bersama laki-laki yang diketahui adalah suami dari perempuan itu pun akhirnya tersenyum. Senyum yang sangat meneduhkan. Alifa yang melihat senyuman itu akhirnya semakin tersenyum lebar.

Dia sangat merindukan senyuman itu, dia ingin sekali memeluk laki-laki itu. Tapi mereka sedang berada di jalan.

"Alifa?"

"Iya, kak. Kak Gara mau kemana?"

"Kakak mau mengantar Nona Ancy ke kampus," jawabannya.

Ancy yang melihat Gara tersenyum kepada Alifa pun akhirnya langsung meneriaki Alifa begitu saja.

Air Mata Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang