04. Air Mata Penyesalan

4.6K 190 256
                                    

🌹 السلام عليكم ورحمة الله وبركاتوه 🌹

Selamat membaca, jangan lupa berikan vote dan komen. Saya tunggu jika ada kritik dan saran dari kalian, xiexie.

🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹

"Sesuatu yang sedikit akan terasa banyak jika engkau Qana'ah. Dan sesuatu yang banyak akan terasa sedikit jika engkau serakah."

🌹🔪🌹🔪🌹🔪

"Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey."

AMP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AMP







Setelah selesai memasak untuk sarapan pagi, Alifa pergi menuju kamarnya di atas karena dari tadi suaminya terus memanggil-manggil. Sesampainya di kamar, Alifa melihat suaminya kesusahan memasang dasi. Alifa tersenyum, suaminya ini sudah besar masa tidak bisa memasang dasi, pikirnya.

Alaska melihat kearah pintu yang dibuka oleh istrinya kemudian tersenyum. "Sayang, bantuin Mas pasang dasi, ya?"

"Iya, Mas, Alifa bantuin."

Alaska tersenyum melihat istrinya yg begitu dekat dengan dia dan sedikit berjinjit karena Alaska yang jauh lebih tinggi dari nya. Alaska melingkarkan tangannya di pinggang istrinya yang membuat Alifa sedikit gugup.

"S-sudah, Mas," ucap Alifa gugup. Alaska masih setia dengan posisi seperti tadi, Alifa menyubit perut suaminya karena dia sangat malu dengan posisi seperti itu.

"Aaggghh," teriak Alaska. "Kebiasaan ya, kamu," ucap Alaska mencubit hidung istrinya.

Alifa tersenyum. "Malu, Mas, diliatin terus."

"Tapi nyaman, kan?"

"Gak."

"Oh, yaudah Mas cari yang nyaman saja," ucap Alaska tiba-tiba yang berhasil membuat Alifa terdiam ketakutan.

"Mas, Alifa gak mau di poligami," kata Alifa secara tiba-tiba memohon sambil memegang tangan suaminya. Mungkin efek dari rasa takut yang Alifa rasakan akibat perkataan dari mertuanya.

Alaska mengernyitkan dahinya. "Kamu bilang tadi kan gak nyaman, jadi Mas cari yang mau nyaman aja sama Mas."

"Alifa nyaman kok, Mas, cuman Alifa masih malu aja, kan kita baru nikah dan kenal juga, Mas." Alifa ingin menangis, tapi dia tahan. Dia benar-benar takut, entahlah mungkin ini karena dia terlalu memikirkan perkataan dari mertuanya itu.

Air Mata Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang