Air Mata Penyesalan

41. Air Mata Penyesalan

🌹السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹

"Hallo, saya kembali lagi, jangan lupa vote dan komen ya. Maaf jika lama up nya."

🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹

"Menjadi siapapun dirimu, pasti ada yang tidak suka padamu, maka lakukan saja yang terbaik untuk dirimu, dan jadilah bermanfaat bagi orang lain."

(Ustadzah Halimah Alaydrus)

🌹🔪🌹🔪🌹🔪

Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey

AMP

Gerimis sudah turun dari langit sehingga membasahi tanah-tanah yang kering. Burung-burung berterbangan kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. Ada satu anak ayam yang terjatuh ke dalam selokan. Seseorang mengambilnya lalu melepaskannya untuk menemui sang induk kembali.

Gabriel tersenyum melihat anak kecil laki-laki yang sudah membantu anak ayam tadi. Kemudian seorang dokter datang menghampiri, dokter ini tersenyum ketika berhasil menemukan seseorang yang hari ini bertanggung jawab menjaga Alifa.

"Permisi, Pak."

Gabriel menoleh ke samping. "Ah iya, ada apa dok?"

"Dokter Gabriel, kan?"

Laki-laki yang ditanyai ini terkekeh kecil. "Benar."

"Ayo dok, pasien saya sudah sadar."

Gabriel yang mendengar itu langsung bangkit dari duduknya. Wajah senang yang ditunjukkan Gabriel sangat kentara di pengelihatan dokter tadi.

"Baiklah, saya ingin menemuinya dulu."

Keduanya lalu pergi ke kamar yang dimana di dalamnya terdapat seorang wanita yang terbaring. Mata indah itu terlihat mengerjap beberapa kali.

"A-alifa."

"Maaf, saya tinggal ke ruangan saya dulu," ucap dokter tadi tiba-tiba.

Gabriel tersenyum tipis. "Baiklah dok, terima kasih."

Setelah pintu tertutup rapat, Gabriel sedikit mendekat kembali kepada Alifa.

"Kak Gabriel."

Mata Alifa untuk yang entah mungkin sudah puluhan ribu kali mengeluarkan air mata, kini kembali menangis sehingga membuat laki-laki yang sedang berdiri ini ikut sesak.

Kenapa? Kenapa orang yang pertama kali dia lihat setelah sadar adalah laki-laki lain dan bukan suaminya? Di mana Alaska dan keluarganya?

"Kenapa kamu, kak?" tanya Alifa lirih.