🌹السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹
"Hallo, saya kembali lagi, jangan lupa vote dan komen ya. Maaf jika lama up nya."
🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹
"Nafkah tarbiyah yakni pendidikan untuk menjadikan seorang wanita itu solehah, isteri yang solehah. Jangan hanya mampu memberikan nafkah untuk dia melakukan apa saja daripada kenikmatan keduniaan tanpa diperhatikan solatnya atau hijabnya, tanpa diperhatikan dengan siapa dia bergaul."
🌹🔪🌹🔪🌹🔪
Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey.AMP
Tangisan wanita paruh baya itu masih terus berlanjut. Kali ini adalah tangisan kebahagiaan, dirinya sangat-sangat bahagia dengan semua yang sudah Allah berikan padanya. Sang anak sudah kembali dan tinggal di rumah ini lagi.Umi Fima dan keluarganya di suruh makan oleh ibu Liana. Sedangkan dia masih ingin melepas rindu pada sang anak. Alifa kecil hanya memakan buah saja dan memilih untuk ikut Gabriel duduk di ruang tamu.
Anak kecil itu sangat lucu di mata perempuan tadi, ia mengambil gadis kecil ini dan memeluknya gemas.
"Siapa nama kamu?"
"Alifa," jawabnya sambil terus menggigit buah yang berada di tangan.
Ibu Liana sedikit terkejut karena nama itu. "Benarkah? Nama kamu Alifa?"
Gadis kecil ini mengangguk lucu. Perempuan tadi jadi teringat dengan Alifa yang berada di rumah satunya lagi. Wajahnya tersenyum, apakah ini sudah menjadi rencana Allah?
Ia melihat ke arah Gabriel yang menangis menatap mereka berdua. Tangan ibu Liana menghapus air mata anaknya.
"Kamu kenapa, Nak?"
"Setiap kali Gabriel melihat gadis kecil ini, diriku jadi teringat dengan Alifa, Ma." Ia memegang tangan sang ibu yang berada di pipi.
"Apa dia bahagia tanpa Gabriel? Apa dia sudah memiliki anak? Apa dirinya sudah melupakan aku? Apa diri ini memang bukan ditakdirkan untuknya? Aku mencintainya, Ma." Laki-laki itu mengeluarkan isi hatinya yang sesak.
"Kak Amzah jangan nangis nanti jelek." Suara Alifa kecil sangat lucu dipendengaran mereka berdua.
"Kakak gak nangis nih," katanya sambil tersenyum lucu kepada Alifa.
Ibu Liana mengelus rambut Gabriel. "Mama yakin kalian memang sudah ditakdirkan bersama." Ia tersenyum melihat anaknya.
"Bagaimana bisa? Sedangkan diri ini sudah didahului oleh laki-laki lain." Tangan itu sibuk mengelus rambut Alifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Penyesalan
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA FRIENDS AGAR MENDAPATKAN NOTIFIKASI. DAN DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBANDINGKAN LAPAK SAYA & ORG LAIN, TERIMA KASIH. "Nanti janji ya, nikah sama kakak," ucap seorang laki-laki yang berusia 14 tahun. "Nanti kalau Ali...