🌹السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹
Selamat membaca saya up 3 bab sekaligus ya, hehe maaf jika lama. Karena jika hanya up satu bab saja saya merasa tanggung. Jangan lupa berikan vote dan komen, karena itu penyemangat saya, xiexie.
🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹
"Empat perkara apabila ada pada seseorang maka sungguh dia akan beruntung, yakni jujur, malu, akhlak yang baik, dan pandai bersyukur."
(Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma)
🌹🔪🌹🔪🌹🔪
Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey.AMP
Pagi hari sudah tiba. Keluarga Pak Bagas sedang melakukan rutinitas makan bersama, hanya ada keheningan dan suara dentingan sendok saja yang menemani mereka. Alaska tidak membukak percakapan sama sekali ketika keluar dari kamar, entahlah mungkin dia malas untuk berbicara kepada kedua orang tuanya itu mengenai tadi malam.
Sudah beberapa kali Alaska meyakinkan dirinya untuk berbicara kepada Alifa mengenai apa yang sudah dikatakan kedua orang tuanya tapi dia tidak memiliki kemampuan sama sekali. Dia tidak bisa, Alaska ingin menangis, dia takut jika istri Solehanya itu mau bercerai nantinya.
"Alaska sudah selesai." Dia bangkit dari duduknya kemudian pergi begitu saja tanpa menoleh ke arah mereka bertiga.
Alifa yang melihat suaminya langsung pergipun akhirnya berlari-lari kecil untuk menghampiri suaminya.
"Mas tunggu." Alaska berhenti. Astaghfirullah dia melupakan istrinya ini. Setelah Alifa menghampiri Alaska, dia langsung menyalimi tangan suaminya itu.
"Mas kok langsung pergi aja? Gak enak sama Mama dan Papa."
Alaska tersenyum kecil. Seandainya kamu tau jika suamimu ini ingin dinikahkan lagi oleh mereka, apa kamu masih mau menghormati mereka, sayang? Batin Alaska sesak.
"Mas?"
"E-eh iya sayang, maaf Mas tadi lupa."
"Bisa-bisanya kamu lupa sama istri kamu sendiri." Alaska terkekeh.
"Maaf sayang, Mas pergi dulu ya. Nanti mau dibawain apa, hm?"
"Apa aja Mas, Alifa terima." Alaska mengangguk.
"Assalamualaikum, sayang."
"Wa'alaikumsalam, hati-hati."
Setelah Alaska pergi keluar, Alifa lantas kembali lagi ke meja makan berniat untuk membereskan sisa makanan mereka tadi. Yah, Alifa selalu membantu bi Ilma dan bi Santi biasanya. Setelah Alifa sampai, ternyata kedua mertuanya itu masih ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Penyesalan
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA FRIENDS AGAR MENDAPATKAN NOTIFIKASI. DAN DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBANDINGKAN LAPAK SAYA & ORG LAIN, TERIMA KASIH. "Nanti janji ya, nikah sama kakak," ucap seorang laki-laki yang berusia 14 tahun. "Nanti kalau Ali...