33. Air Mata Penyesalan

5.9K 260 45
                                    

🌹السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹

"Hallo, saya kembali lagi, jangan lupa vote dan komen ya. Maaf jika lama up nya."

🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹

"Jika kamu belum mampu menyembelih hewan kurban tahun ini, maka katakanlah pada diri, wahai diri aku sembelihkan sifat sombongku dalam diriku, yang selama ini selalu merasa benar, selalu merasa pandai, selalu merasa berilmu (alim)"

(Jalaluddin Rumi)

🌹🔪🌹🔪🌹🔪

Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey.

Air Mata Penyesalanby LieWeyWey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AMP






Bug, bug, bug.

Alaska kini terkapar tak berdaya di lantai rumahnya sendiri. Para satpam sudah melerai namun Gara yang emosinya sudah di ubun-ubun membuat mereka semua kewalahan untuk mengimbangi kekuatan laki-laki itu.

Adakah seorang kakak yang rela jika adiknya disakiti sampai seperti ini? Gara rasa tidak ada yang rela kecuali sang kakak tersebut memang otaknya yang sudah rusak. kini Gara akan melakukan apa saja untuk membalaskan semua rasa sakit adiknya pada keluarga ini.

Ayahnya sudah tua, jadi otomatis Gara lah yang akan maju paling depan dalam menghadapi setiap masalah. Wajah Alaska sudah babak-belur akibat berkelahi dengan kakak iparnya. Wajah Gara pun tak kala memprihatinkan akibat perkelahian ini.

Ibu Sulastri menangis histeris saat melihat keadaan sang anak yang seperti itu.

"KAMU INGIN MEMBUNUH ANAK SAYA, HA?" Ibu Sulastri memukul-mukul dada Gara.

Namun lelaki itu hanya diam, dirinya juga tidak tega melakukan ini kepada suami adiknya. Tapi Alifa sudah menderita dengan hebat.

"KAMU YANG JUSTRU SUDAH MEMBUNUH PERASAAN ANAK SAYA. ALIFA SUDAH PERGI ENTAH KEMANA, DAN ITU SEMUA KARENA KALIAN." Ibu Tria menjanggam rambut ibu Sulastri sambil menangis dan dengan emosi yang menggebu-gebu.

Dulu dirinya tidak berani untuk melawan mertua Alifa, tapi sekarang tidak lagi karena mereka tidak boleh dianggap rendah oleh orang sombong seperti ini.

"Tante lepaskan mertua saya." Nabila melerai keduanya.

Tatapan ibu Tria beralih pada perempuan yang sudah merusak rumah tangga anaknya. Hatinya menangis kala bayangan-bayangan Alifa yang tersiksa. kini tangannya langsung beralih menampar Nabila dengan keras.

Plak.

"Ini untuk sakitnya Alifa ketika dipoligami.

Plak.

Air Mata Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang