23. Air Mata Penyesalan

3.7K 128 11
                                    

🌹 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹

"Jangan lupa vote dan komen ya, Syukron."

🌹 بسم الله الرحمن الرحيم 🌹

"Izinkanlah mata ini untuk bisa melihat sang baginda, izinkanlah telinga ini untuk dapat mendengar suara indahnya, izinkanlah hati ini untuk selalu mencintainya."

(Perbanyak sholawat ya)

🌹🔪🌹🔪🌹🔪

"Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey"

"Air Mata Penyesalanby LieWeyWey"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AMP


Bunga mawar berwarna merah itu bertaburan di pinggir pantai. Dan perlahan bunga itu hanyut karena ditarik ombak. Beberapa kali perempuan yang sedang berdiri dipinggiran pantai ini menghembuskan nafas sesak. Hatinya hancur berkeping-keping setelah ditinggalkan putra satu-satunya.

Angin yang kencang membuat rambut indah itu melayang-layang mengikuti irama. Dia memejamkan mata mengingat wajah tampan yang sudah tidak bisa dia lihat lagi dengan jelas mulai sekarang.

"Mama, nanti Gabriel mau jadi seorang pilot agar bisa bawa Mama terbang bersama."

"Sayang, Mama gak mau kamu jadi pilot, lebih baik kamu jadi seorang Dokter agar bisa mengobati Mama ketika sakit," ibu Liana mengusap rambut Gabriel.

"Kenapa Mama gak setuju?" tanyanya memelas.

"Mama hanya punya kamu, Nak, dan Mama takut kamu akan jatuh dari pesawat nantinya."

"Mama jangan sedih, Gabriel gak akan tinggalin Mama sendirian." Lelaki itu tersenyum.

Tangisan perempuan paruh baya itu menjadi kencang yang awalannya hanya suara isakan kecil. "Aagggrrhhhh sakit ya Allah, sakit."

Dia terduduk di pinggiran pantai yang membuat bajunya menjadi basah. "Gabriel, Mama datang sayang. Kamu dimana? KAMU DIMANA GABRIEL KAMU DIMANA."

"Kamu bilang tidak akan meninggalkan Mama sendirian. Kembalilah, Nak, Mama kangen kamu."

Ibu Liana menengadahkan kepalanya sambil memejamkan mata. Air matanya terus saja meluruh tidak berhenti. Para bodyguard dan satu orang pembantu yang melihat Nyonya mereka sedang bersedih menjadi tidak tega.

Walaupun ibu Liana ingin pergi sendirian ke pantai untuk berkunjung ke tempat putranya kecelakaan yang mana tepatnya di laut, namun para bodyguard itu tidak akan melupakan pesan Gabriel yang meminta untuk menjaga ibunya. Jadi mereka menemani sang Nyonya dari belakang.

Air Mata Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang