🌹السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹
"Hallo, saya kembali lagi, jangan lupa vote dan komen ya. Maaf jika lama up nya."
🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹
"Terkadang kehidupan yang Anda keluhkan adalah kehidupan yang didambakan banyak orang."
🌹🔪🌹🔪🌹🔪
Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey.AMP
Bau obat di rumah sakit sangat menyengat bagi pria yang sedang berbaring di atas berangka. Ruangan yang hanya berwarna putih saja membuat dirinya bosan. Suara-suara dari orang-orang di luar sangat menggangu pendengarannya.
Tubuh kekar itu terasa seperti sudah remuk semua. Pak Bagas membawa Alaska ke rumah sakit setelah mendapatkan pertengkaran di rumahnya beberapa hari yang lalu. Tidak lupa juga pria paruh baya ini meminta maaf kepada keluarga menantunya.
Matanya melihat ke arah Nabila yang memotong-motong buah. Rasanya ingin sekali Alaska merebut pisau kecil itu untuk mengakhiri hidup. Ternyata air matanya lagi dan lagi meluruh keluar karena teringat dengan istri pertama.
"Di mana ponsel Mas, Bila?"
Perempuan itu mengalihkan perhatiannya ke arah sang suami.
"Sebentar, Mas." Ia membuka tas miliknya untuk mengambil benda yang diinginkan oleh sang suami.
Setelah menemukan benda itu, ia langsung memberikannya kepada Alaska. Pria itu mengotak-atik ponsel untuk menghubungi seseorang. Namun beberapa kali dirinya menghubungi tak kunjung juga diangkat, bahkan hanya terdengar kata jika nomor itu sudah tidak aktif lagi.
Alaska mendesah prustasi. Dirinya kehilangan jejak sang istri hanya dalam sekejap. Matanya ia pejamkan menahan rasa sesak yang menggebu-gebu luar biasa.
Nabila yang melihat itu hanya diam saja karena dirinya tidak mau membuat Alaska marah lagi. Dia tau jika pria itu sedang merindukan istri pertamanya. Nabila yang hanya istri kedua seperti tidak dianggap sama sekali walaupun tempatnya sedang berada di samping sang suami.
Kemudian Alaska mencoba untuk mengirimi pesan saja, siapa tau akan dibaca oleh Alifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Penyesalan
General FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA FRIENDS AGAR MENDAPATKAN NOTIFIKASI. DAN DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBANDINGKAN LAPAK SAYA & ORG LAIN, TERIMA KASIH. "Nanti janji ya, nikah sama kakak," ucap seorang laki-laki yang berusia 14 tahun. "Nanti kalau Ali...