17. Air Mata Penyesalan

4.5K 163 24
                                    

🌹السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹

Selamat membaca jangan lupa berikan vote dan komen, jika banyak yang menyukai cerita ini, maka saya akan terus melanjutkannya, komen, ya.

🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹

"Aku memandangi manusia, semuanya mempunyai kekasih dan bila dia dimasukkan di liang kubur ternyata sang kekasih meninggalkannya. Tersebab itu aku jadikan amalan kebaikan sebagai kekasihku agar kelak dia setia menemaniku."

🌹🔪🌹🔪🌹🔪

Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey.

Air Mata Penyesalanby LieWeyWey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AMP




Suara alarm berbunyi membangunkan sepasang suami istri yang sedang tertidur pulas. Alifa mengerjapkan matanya, dia melihat kearah samping mendapati sang suami yang tersenyum menghadapnya. Perempuan itu bangun dengan sedikit kesusahan, tanpa diperintah suaminya langsung membantu.

"Terima kasih." Dengan ekspresi datar.

"Sayang mau ke kamar mandi? Bareng Mas, ya." Alaska ingin memegang tangan istrinya tetapi dengan cepat perempuan itu bangkit.

"Terima kasih, Alifa bisa sendiri," suara yang terdengar pilu itu membuat Alaska tertegun. Laki-laki itu turun dari ranjang dan tanpa aba-aba langsung menggendong istrinya untuk ke kamar mandi.

"Jika masih ada Mas, kamu jangan sendirian."

"Alifa ingin mandiri karena kamu gak selamanya sama Alifa terus mulai sekarang, Mas."

"Tapi itu bukan baarti Mas melupakan kamu."

Alifa tidak menyahut lagi, dia takut menjadi istri yang durhaka jika terus membahas masalah ini. Alaska menurunkan istrinya dengan hati-hati untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat subuh. Setelah selesai dengan kegiatan mereka, Alifa menatap suaminya itu dengan senduh.

"Kenapa, hm?"

"Kita sholat di mana, Mas?"

"Kita sholat di kamar sayang, mau dimana lagi?"

"A-apa kamu tidak mengajak istrimu yang satu lagi, Mas?" tanyanya dengan gemetar.

Alaska yang sedang mengancingkan baju itu jadi membeku. Dia tidak pernah melihat Nabila bangun untuk sholat jika bukan dia yang membangunkan.

"Sayang, Nabila biasanya tidak bangun saat subuh," katanya hati-hati.

"Seorang suami itu harus membimbing istrinya, jadi kamu bangunkan dia sekarang, Mas, nanti waktunya habis." Sebenarnya Alifa belum siap seperti ini, tetapi dia juga tidak mau suaminya ini berdosa karena tidak bisa membimbing istri.

Air Mata Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang