JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA FRIENDS AGAR MENDAPATKAN NOTIFIKASI. DAN DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBANDINGKAN LAPAK SAYA & ORG LAIN, TERIMA KASIH.
"Nanti janji ya, nikah sama kakak," ucap seorang laki-laki yang berusia 14 tahun.
"Nanti kalau Ali...
Selamat membaca jangan lupa berikan vote dan komen ya, xiexie.
🌹بسم الله الرحمن الرحيم 🌹
"Diantara tanda matinya hati seseorang adalah dirinya tidak menyesal ada ketaatan yang luput dan tidak menyesal akan dosa yang dilakukannya."
🌹🔪🌹🔪🌹🔪
Air Mata Penyesalan by LieWeyWey.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AMP
1 Minggu sudah berlalu, dan itu tandanya sudah satu minggu juga berita tentang pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut terjadi. Hanya sekitar 200 orang saja yang berhasil ditemukan, bahkan untuk menemukan 200 orang tersebut sangatlah susah.
Ibu Liana terus menangis karena nama putranya tidak ada di dalam daftar penemuan orang yang sudah dapat. Mata yang bengkak, rambut acak-acakan dan tubuh yang awet mudah itu kini sudah terlihat kurus hanya dalam jangka satu minggu. Para pembantu di sana sudah tidak tau lagi bagaimana caranya untuk membujuk sang Nyonya untuk makan dan berhenti menangis.
Para tim SAR sudah memutuskan untuk memberhentikan masa pencarian karena sudah satu minggu tidak ada perkembangan lagi. Dan sangat tidak memungkinkan jika korban akan mudah ditemukan jika sudah berada di dalam laut. bahkan korban yang sudah ditemukan itu karena sebagian ada yang mengapung dengan keadaan yang sangat menggenaskan.
Sekarang sedang musim hujan. Air yang jatuh dari langit itu bersamaan dengan air mata yang jatuh dari perempuan paruh baya tadi. Apakah dia harus mengikhlaskan sang anak untuk pergi selamanya? Wanita itu melempar apa saja yang ada di sekitarnya untuk melampiaskan rasa sesak itu.
"KENAPA YA ALLAH, KENAPA. KENAPA ENGKAU AMBIL SUAMI HAMBAH DENGAN CARA KECELAKAAN BAHKAN DI SAAT DIA BARU SAJA MENJADI SEORANG MUALAF." Ibu Liana menjanggam rambutnya kuat.
"DAN SEKARANG ENGKAU JUGA TELAH MENGAMBIL HARTA PALING BERHARGA DI HIDUP HAMBAH DENGAN CARA KECELAKAAN JUGA. Bahkan di saat dia masih di jalan yang salah ya Rabb, putraku masih di jalan yang salah," ucapan lirih di akhir kalimat itu kenapa sangat menyakitkan disaat dia mengungkapkannya tadi.
Pembantu yang mendengar teriakkan sang majikan langsung memasuki kamarnya yang tidak dikunci. Dia menenangkan sang Nyonya, ibu Liana yang sama sekali tidak pernah dianggap oleh keluarganya hanya bisa menangis dipelukan pembantu itu.
Pembantu yang datang dengan membawa makanan untuk ibu Liana tadi harus menenangkan dia dulu. Ibu Liana melepaskan pelukan mereka dan menatap sang Bibi.
"Makasih, Bi, karena Bibi dan yang lainnya sudah mau menjadi tempat saya jika mengeluh."