JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA FRIENDS AGAR MENDAPATKAN NOTIFIKASI. DAN DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBANDINGKAN LAPAK SAYA & ORG LAIN, TERIMA KASIH.
"Nanti janji ya, nikah sama kakak," ucap seorang laki-laki yang berusia 14 tahun.
"Nanti kalau Ali...
Selamat membaca, jangan lupa berikan vote dan komen. Saya tunggu jika ada kritik dan saran dari kalian, xiexie.
🌹بسماللهالرحمنالرحيم 🌹
"Utamakan adabmu bukan wajahmu, karena di zaman ini sangat mudah menjadi cantik atau ganteng tapi sedikit sekali yang bisa menjaga adab."
🌹🔪🌹🔪🌹🔪
"Air Mata Penyesalan by LieWeyWey."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AMP
Alifa dan Alaska sudah berada di dalam mobil untuk ke rumah orang tua Alifa. Banyak pemandangan yang indah untuk melalui kampung tempat tinggal orang tuanya. Udarah yang sejuk, tidak seperti yang ada di perkotaan yang banyak sekali debu dan polusi.
Alifa tersenyum mengingat kenangan dia dengan keluarganya, rasanya dia ingin sekali berkumpul seperti dulu lagi, meskipun orang tua Alifa tidak kaya akan tetapi dia sangat bahagia bisa memiliki keluarga seperti itu. Tapi apa lah daya dia sekarang sudah menjadi istri orang di usianya baru 18 tahun. dia sangat menyayangi keluarganya. Aahh memikirkan ini Alifa jadi rindu dengan kakaknya, kira-kira apa yang sedang dilakukan oleh kakaknya itu. Alifa jadi tidak sabar ingin sampai ke rumah.
Alaska yang melihat istrinya senyum-senyum sendiri pun ikut tersenyum. Yah, Alaska tau istrinya tersenyum itu dari mata Alifa yang menyipit.
"Sayang," panggil Alaska sambil memegang tangan istrinya.
Alifa menoleh sambil bertanya, "Kenapa, Mas?"
"Kamu kok senyum-senyum sendiri ada apa, hm?"
"Aku kangen sama keluarga aku, Mas," ucapnya.
"Oo jadi kamu senyum-senyum sendiri tadi karena itu? Sampai-sampai ngelupain suami kamu yang ada di sini, hmm?" kata Alaska sambil menciumi jari-jari tangan istrinya.
"Aku kangen kak Gara, Mas."
"Iya, bentar lagi kita sampai."
Hening, tidak ada yang membuka percakapan lagi setelah itu. Hingga suara deringan handphone Alaska mengalihkan perhatiannya.
