10. Air Mata Penyesalan

5K 150 20
                                    

🌹 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 🌹

Selamat membaca, jangan lupa vote ya. Membacanya lebih enak sambil mendengarkan musik.

🌹 بسم الله الرحمن الرحيم 🌹

"Sifat malu seorang wanita jauh lebih mempesona dari wajah cantik manisnya."

🌹🔪🌹🔪🌹🔪

Air Mata Penyesalan
by LieWeyWey.

Air Mata Penyesalanby LieWeyWey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AMP


"Apa kamu masih tidak bisa melupakannya?" tanya seorang wanita paruh baya kepada anaknya.

Laki-laki yang ditanyai seperti itu hanya bisa diam saja. Dia berdiri kemudian melepaskan bajunya lalu melompat ke air kolam yang ada di depan mereka.

Ibu Liana yang melihat putranya seperti tidak mempunyai semangat hidup pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Sampai kapan putranya seperti ini? Apakah tidak ada satupun perempuan di luar sana yang bisa menarik perhatian putranya ini?

Gabriel terus berenang kesana-kemari untuk meluapkan emosi nya. Dia marah pada takdir. Kenapa takdir membuatnya seperti ini? Jika Alifa bukan ditakdirkan untuknya, lalu kenapa rasa ini masih ada? Dan kenapa tidak ada satu perempuan pun yang bisa menarik perhatiannya?

Hanya gadis kecil itu yang bisa membuat dia tertarik. Kenapa disaat dia ingin melupakan perempuan itu, justru dia yang terluka dan menangis. Dia perempuan yang sederhana, berasal dari keluarga yang biasa, tetapi mampu membuat diri Gabriel seakan gila.

Ibu Liana berjalan dipinggiran kolam. "Ingat Gabriel, dia sudah menjadi istri orang lain dan kamu dengan dia justru berbeda keyakinan. Lalu bagaimana kalian ingin bersatu?"

Gabriel mengepalkan tangannya di dalam air. Kenapa perkataan ibunya ini justru membuat dia marah?

"Apakah kamu ingin meninggalkan agama kamu itu demi dia? Karena sejatinya hanya Islam lah agama yang benar," lanjut ibu Liana.

Gabriel keluar dari kolam itu. Lalu mengambil handuk yang memang sudah tersedia di sana. Gabriel mendekati ibunya dengan mata yang memerah menahan emosi.

"Lalu, kenapa Mama dan Papa dulu bisa menikah? Bukankah Mama dan Papa berbeda keyakinan? Lalu kenapa Gabriel tidak bisa, Ma?"

Iya. Ibu Liana dan almarhum suaminya berbeda keyakinan. Ibu Liana menganut agama Islam sedangkan suaminya dulu menganut agama Kristen karena suaminya yang berasal dari Jerman. Tetapi setelah menikah, mereka berdua tetap menganut agama masing-masing.

Air Mata Penyesalan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang