5

1.7K 260 29
                                    

Lisa tidak tahu apa yang lebih bodoh.

Dirinya yang merasa tidak bisa tidur namun ternyata dapat tertidur, atau dirinya yang merencanakan ingin bangun pagi justru bangun di lusa pagi.

Um.

Pukul 02.54

Sekali lagi, dia bagun di lusa dini hari!

Lisa melempar selimutnya, membuka tirai yang menutupi jende;a kamar tidurnya. Diluar... dia hanya dapat melihat pekarangan rumahnya, namun selebihnya? Kegelapan yang dapat dia tangkap oleh matanya. Dia terdiam, menatap luar jendela tanpa bergerak sedikitpun.

Entah mengapa pikirannya menerawang jauh. Lisa serius ingin mencari King dan memeluk kucing buntal itu ketika dia berhasil menemukannya. Namun sekarang sudah dua hari, menginjak tiga hari semenjak King hilang, dan dia menyia-nyiakan satu hari karena tidurnya yang terlalu lelap.

Mungkin jika Lisa tidak terlalu gegabah dan menelan obat tidur dengan tergesa-gesa, dia bisa saja bangun sesuai jam yang dia inginkan. Lisa tidak tau apa yang dia lihat didepan saja, semuanya buyar, dia tidak fokus, pikirannya tidak bersama dirinya saat ini. dia seharusnya merasa bersalah telah lalai menjaga kucing orang lain, bukan tidur dengan lelap dan melupakan semuanya!

Lisa juga tidak menerima kabar dari Oliver yang berkata bahwa dia akan membantunya mencari King. Mungkin laki-laki itu tiba-tiba memiliki urusan yang tidak bisa dia lewatkan, atau mungkin juga laki-laki itu sudah menggedor pintu rumah Lisa namun tidak mendapatkan jawaban karena dia tertidur pulas.

Duk...Duk...Duk...

Tersetak. Ketukan dari luar jendela kamarnya berhasil membawa dirinya kembali. Lisa tersadar dari lamunannya. Gadis itu menunduk, matanya menangkap sosok laki-laki asing berdiri didepan pintu halamannya. Laki-laki itu melambaikan ponsel miliknya, membuat Lisa yang tersadar langsung mengambil ponsel diatas nakas.

King's Owner

Aku pikir kau mati.

Mata Lisa membesar, dia kembali ke jendela kamarnya, menatap laki-laki sambil menunjuk ponselnya.

Ini kau?, Itulah isyarat yang ingin Lisa berikan.

Karena Lisa tidak ingin berada dalam bahaya jika ternyata laki-laki itu orang asing yang ingin membahayakan dirinya. Apalagi pada pukul 3 pagi seperti ini.

Tidak mendapatkan balasan langsung, laki-laki itu kembali mengetik sesuatu dalam ponselnya.

King's Owner

Aku menunggumu sejak kemarin!

Lisa mengulum bibirnya. Oliver kembali mengingatkan kebodohannya karena meminum obat tidur. Lisa menatap laki-laki itu.

Jarinya terangkat, kemudian menurun dan menunjuk dirinya sendiri. Kepalanya dia miringkan kesamping.

Lisa mengerut, menunjuk dirinya sendiri dengan kaku. Mengirim sinyal apakah Oliver menyuruh dirinya.

Oliver mengangguk, menunjuk pintu utama rumah Lisa.

Dia ingin Lisa turun, menemui dirinya.

Lisa mengangguk ragu-ragu, tetapi keinginannya untuk menemukan King mengalahkan rasa takutnya. Dia mengenakan jaketnya dan menuju ke pintu untuk menemui Oliver. Lisa dengan hati-hati melangkah keluar dari kamarnya dan berjalan ke pintu depan. Lorong yang remang-remang membuat bayangan panjang, mengintensifkan kegelisahannya. Saat dia mendekati pintu, jantungnya berpacu dengan campuran antisipasi dan gentar. Dia mengambil napas dalam-dalam dan membuka pintu, menelusuri jalan berbaru dihalaman depannya, memperlihatkan seorang laki-laki berdiri di sana.

Escaping the Limelight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang