Exclusive: Adrian Cross tidak Memperbaruhi Kontraknya dengan Abo Ent.
Bagaikan Kacang Lupa Kulit, Adrian Cross Meninggalkan Abo Ent.
Lisa menggigit kukunya cemas. Kakinya tidak bisa berhenti melangkah, matanya menatap kamera pengawas yang berada diatas kepalanya. Lisa masuk kedalam kamar mandi, menunggu panggilan telepon tersambung.
Lisa duduk di toilet dengan mata tertutup, kakinya tidak bisa berhenti dia gerakkan. Hari ini adalah hari yang aneh. Dengan pesan peringatan dari Rudi bahwa Oliver mengunjungi tempatnya sampai hampir seluruh pengawal kepercayaan Oliver tidak lagi berjaga disekitar rumah, mereka digantikan oleh lebih banyak wajah asing yang hanya sekali dua kali Lisa lihat. Lisa tau Oliver sudah menaruh curiga padanya.
"Ck! Sialan" umpat Lisa.
Lisa berdiri dari duduknya ketika mendengar telepon terangkat.
"Ha-"
"Kenapa kau lama sekali mengangkat telepon!" sambar Lisa langsung.
Suara Lisa bergema di seluruh bilik kamar mandi saat dia mondar-mandir, menunggu jawaban. Dia gelisah, mengetahui bahwa setiap saat bisa menjadi saat terakhirnya jika Oliver mengetahui pengkhianatannya. Akhirnya, suara di ujung telepon menjawab.
"Kau menelepon dengan nomor asing, Marie. Aku pikir kau panggilan spam. Ada apa?"
Lisa menghela napas lega saat mendengar suara yang tidak asing lagi di ujung telepon. "Oliver mulai curiga padaku," bisiknya, matanya mengedarkan pandangan dengan cemas. "Aku butuh bantuanmu, Jo" Jantung Lisa berdegup kencang saat ia menjelaskan semua yang terjadi hari ini - peringatan dari Rudi, wajah-wajah asing yang menjaga rumahnya, dan tali kekang Oliver yang tidak seperti biasanya.
Suara Joshua di ujung sana terdiam sejenak. "Marie, kau harus keluar dari sana. Sekarang juga," katanya itu mendesak "Um, tapi apakah kau bisa keluar dari sana?"
Jantung Lisa berdegup lebih kencang saat dia menyadari betapa seriusnya apa yang dikatakan Joshua. Sudah jelas bahwa dia harus segera keluar dari sana, tapi pertanyaannya adalah bagaimana caranya? Para penjaga ada di mana-mana, dan dia tahu bahwa Oliver mengawasi semuanya. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri
Lisa menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan aliran adrenalin yang mengalir di nadinya. "Aku tidak tahu apakah aku bisa, Jo," jawabnya pelan. "Oliver mengawasi setiap gerakanku. Aku tidak yakin aku bisa lolos tanpa diketahui olehnya."
"Sudah aku bilang, aku tidak menyukai rencanamu dari awal!"
Lisa mendengar suara Joshua di ujung telepon dengan penuh keprihatinan. Dia berhenti sejenak, mencoba menenangkan diri dan membuat rencana "Aku tau, aku sudah mendengar opinimu puluhan kali" balas Lisa menghela nafas "Aku punya rencana. Aku akan keluar dari sini tapi aku membutuhkan bantuanmu"
Jantung Joshua berdebar-debar. Dia tahu bahwa jika ada yang tidak beres, konsekuensinya akan menjadi bencana besar bagi Lisa "Oke," katanya, berusaha menjaga agar suaranya tetap stabil. "Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu?"
Lisa dengan cepat menjelaskan rencananya kepada Joshua, dan Joshua tahu bahwa ia tidak punya pilihan lain selain membantunya.
"Aku akan mengirimkan keberadaanku saat ini kepadamu, dan pada saat itu, tugasmu adalah memesankan sebuah kamar untukku di penginapan. Pilihlah tempat yang tidak mencolok, dengan pengawasan CCTV minimal. Dapatkan pemesanan di sebanyak mungkin penginapan yang berbeda, kira-kira 20 penginapan. Aku akan berpindah-pindah lokasi setiap jam untuk menutupi jejakku" jelas Lisa dengan kaki yang tidak bisa berhenti bergerak "Gunakan kartumu terlebih dahulu, aku tidak bisa menggunakannya sekarang. Oliver akan menemukanku dengan cepat jika aku melakukannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Escaping the Limelight ✔
FanfictionLalisa Marie Eastwood, yang dikenal dunia sebagai Lalisa Eastwood, pernah menjadi salah satu nama terbesar di dunia hiburan. Seorang penyanyi dan aktris, dia berada di pada puncak dan dipuja oleh jutaan penggemar. Tapi setelah red carpet yang membaw...