30

679 131 4
                                    


Mendengar kebisingan membuat Lisa membuka matanya. Dia langsung terduduk dengan mata yang masih terkatup, mencoba membukanya sedikit untuk melihat apa yang sedang dilakukan Oliver.

Matahari masih sangat lembut, sinarnya tidak membakar. Lisa mengusap matanya, menangkap bayangan Oliver yang sedang memakai kemeja dengan membelakanginya.

"Selamat pagi" sahut Lisa.

Oliver berbalik, menghadap Lisa. Dia tersenyum, menarik kerah kemejanya. "Selamat pagi, tukang tidur," jawabnya, berjalan menuju tempat tidur.

Oliver duduk di sampingnya dan menepuk-nepuk sisi tempat tidur, memberi isyarat kepada Lisa untuk mendekat. Lisa beringsut mendekat, meringkuk dalam pelukan Oliver.

Mereka duduk bersama selama beberapa saat, hanya menikmati kehadiran satu sama lain saat cahaya pagi menerangi kamar mereka.

"Apa aku membangunkanmu?" Oliver tertawa kecil.

Lisa menggelengkan kepalanya, "Akhir-akhir ini aku suka bangun pagi," jawabnya sambil meregangkan tangannya. "Jam berapa sekarang?"

Oliver memeriksa ponselnya, "7:15," katanya, "Aku harus bersiap-siap untuk bekerja."

Oliver membungkuk dan mencium kening Lisa sebelum bangkit. Dia berjalan ke lemari dan mulai mencari-cari jass yang tergantung di dalamnya.

Lisa memperhatikan Oliver menatap bayangannya di cermin saat dia berpakaian. Dia terlihat tampan dengan kemeja dan celana yang disetrika rapi.

"Apa plan-mu untuk hari ini, Mi amor?" tanya Oliver pada Lisa yang sepertinya masih enggan untuk keluar dari ranjang.

Lisa menguap dan meregangkan tubuhnya, merasakan setiap ototnya mengendur dan rileks. "Aku tidak punya banyak rencana" jawabnya. "Ahh, mungkin pergi ke Mall untuk membeli beberapa baju dan makanan ringan. Aku butuh asupan coklat. Lalu aku berpikir untuk membeli beberapa novel"

Oliver mengangguk-angguk sambil mendengarkan rencana Lisa untuk hari itu. Dia tersenyum ketika Lisa bercerita tentang kecintaannya pada cokelat dan novel. Namun pikirannya sudah berpacu dengan pertemuan bisnis yang sudah ia jadwalkan untuk hari itu.

Oliver berjalan ke tempat tidur dan duduk di samping Lisa. Dia mencondongkan tubuhnya dan memberikan ciuman singkat sebelum berkata, "Aku akan menyuruh Max atau Ton untuk menemanimu"

Lisa terkekeh "Aku tidak memerlukan bodyguard untuk pergi ke Mall yang hanya berjarak 10 menit dari sini"

Oliver menyeringai, "Aku tahu itu, Princess. Tapi aku ingin memastikan kau aman setiap saat." katanya sambil berdiri dan mengenakan jasnya. "Dan mereka bisa membantumu membawa kantung belanja".

"Aku sangat menghargai itu, Oliver. Tapi aku bisa melakukannya sendiri," kata Lisa mengerucutkan bibirnya dari tempat tidurnya.

Oliver berbalik dan memberinya sedikit senyuman. "Aku tahu, Bunny. Tapi aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Ditambah lagi, Max dan Ton adalah pendamping yang baik,"

Sebelum pergi, Oliver berbalik dan menghadap Lisa, sambil memegang ponselnya. "Aku akan mengirim pesan padamu setelah aku selesai rapat. Kita akan makan siang bersama," katanya sambil melemparkan sebuah ciuman kepada Lisa sebelum berjalan keluar ruangan.

Oliver berbalik untuk pergi, tetapi ragu-ragu saat dia sampai di depan pintu. Ia menoleh ke belakang untuk melihat Lisa, berdiri di tepi tempat tidur, rambutnya kusut dan senyum mengantuk masih menghiasi wajahnya.

"Aku mencintaimu," katanya tersenyum kecil.

"Aku juga mencintaimu," kekeh Lisa "Jangan memikirkanku".

Escaping the Limelight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang