2018, Kantin Sekolah.
Hari ini Joshua tidak masuk, meninggalkan Lisa dan Kenji berdua. Lisa senang bersama dengan Kenji, namun Kenji masih menulis naskah dengan karakter yang tidak dia sukai. Apalagi ketika Kenji sedang menulis, perhatian pria itu hanya terpaku pada naskah. Mengabaikan Lisa yang telah mengerucutkan bibirnya bosan.
Lisa mengetuk-ngetukkan jari-jarinya di atas meja, semakin tidak sabar melihat Kenji menulis dengan cepat diatas kertas putih. Akhirnya, karena tidak dapat menahan diri lebih lama lagi, ia mencondongkan tubuhnya ke arah Kenji dan bertanya, "Hei, kau masih mengerjakan itu?"
Kenji tertawa kecil "Ya Marie. Seperti yang aku bilang, naskah ini tidak menulis dengan sendirinya"
Lisa memasang wajah. "Apa kau benar-benar harus menulis tentang karakter-karakter itu? Mereka sangat membosankan"
"Ini tentangmu. Kau menyebut dirimu sendiri membosankan?" kekeh Kenji, tangan kirinya mengusap puncak kepala Lisa "Jika kau bosan, kau bisa menemui teman-teman perempuanmu. Aku tidak apa kau tinggal sendirian"
Kenji terus menulis, tetapi Lisa tidak akan membiarkannya begitu saja. Dia mendekat dan bertanya, "Apa judul cerita yang sedang kau tulis?" Lisa menggembungkan pipinya, "Terakhir kali aku membaca naskahmu, kau sudah berada di tengah-tengah cerita, namun kau masih belum menentukan judul. Itu aneh."
Kenji mendongak dari tulisannya dan memberikan senyum manis kepada Lisa. "Ah, kau memergokiku," katanya sambil meletakkan pulpennya. "Sebenarnya, aku masih kesulitan menemukan judul yang tepat. Aku ingin sesuatu yang dapat menangkap esensi cerita dan langsung menarik perhatianmu dari halaman." Dia berhenti sejenak, menepuk-nepuk dagunya sambil berpikir. "Tapi aku terbuka untuk saran," tambahnya, dengan kilatan di matanya.
Lisa mengerutkan bibirnya, memangku kepala dengan tangan kirinya "Saran ya" gumam gadis itu pelan "Aku tidak pernah ahli dalam menamai sesuatu. Mungkin aku hanya akan menamainya 'Jasmine's Story' atau 'Story of Artist and Mafia' atau nama-nama membosankan lainnya"
Kenji tertawa kecil mendengar saran Lisa dan menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku rasa nama-nama itu tidak akan bisa menggambarkan kedalaman dan kerumitan dari cerita ini," katanya, mengambil penanya dan meletakkannya kembali di atas kertas. "Selain itu," tambahnya, "Aku tidak ingin memberikan terlalu banyak informasi dengan judulnya. Aku ingin pembaca tertarik dan ingin tahu lebih banyak."
Lisa memutar bola matanya, "Oke, baiklah. Jaga rahasiamu." katanya, menyilangkan tangannya di dada dan bersandar di kursinya, memperhatikan Kenji yang terus menulis.
Saat Kenji terus menulis, Lisa mencoba yang terbaik untuk mengalihkan perhatiannya, tetapi ia tidak bergeming. Lisa bahkan sampai menepuk-nepuk pundaknya, tetapi Kenji tidak merespons. Setelah beberapa menit berlalu, Lisa merasa bosan menunggu Kenji menyelesaikan naskahnya, sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan kantin. Saat ia bangkit dari tempat duduknya, ia melirik selembar kertas di atas meja Kenji, dan sebuah ide muncul di benaknya.
"Sebenarnya, aku punya ide untuk judulnya," katanya, sebelum rasa ingin tahunya menguasai dirinya. Dia bergegas kembali ke Kenji dan merebut kertas itu dari tangannya.
Kenji mendongak dengan terkejut saat Lisa merobek kertas itu dari tangannya. "Marie, apa-apaan ini?" serunya, mengulurkan tangan untuk mengambil kertas itu kembali.
Lisa memegang kertas itu di atas kepalanya, jauh dari jangkauan Kenji. "Kau tidak akan marah, kan?" tanyanya malu-malu, menatap Kenji sambil menyeringai.
Kenji menyipitkan matanya, tapi tidak bisa menahan rasa penasarannya. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya dengan waspada.
Lisa menyeringai dan mengangkat kertas itu, memperlihatkan sebuah judul yang terukir di atasnya: "Escaping the Limelight".
KAMU SEDANG MEMBACA
Escaping the Limelight ✔
FanfictionLalisa Marie Eastwood, yang dikenal dunia sebagai Lalisa Eastwood, pernah menjadi salah satu nama terbesar di dunia hiburan. Seorang penyanyi dan aktris, dia berada di pada puncak dan dipuja oleh jutaan penggemar. Tapi setelah red carpet yang membaw...