2016. Lokasi Syuting 'Laugh Out Loud'.
Berakting itu memalukan, Joshua baru menyadari ini.
Tidak hanya sekedar meneriakan dialog pada lawan main atau menangis dihadapan kamera, berakting juga mengharuskan seseorang meneriakan dialog dihadapan kamera dengan latar belakang hanya sededar layar hijau.
Ini memalukan bagaimana dalam scene mengejar mobil, Lisa harus berteriak, menangis, berakting seperti dia benar-benar sedang mengejar sebuah mobil. Pada kenyataannya, mobil itu tidak pernah kemana-mana. Mobil itu tetap disana, diam, namun Lisa lari ditempat, mengejarnya seperti orang gila ketika seisi studio diam tanpa suara.
Saat Joshua mengamati Lisa di lokasi syuting, ia tidak bisa menahan perasaan kagum dan simpati. Menyaksikan Lisa bertransformasi dari dirinya yang menyebalkan dan ketus menjadi karakter yang ceria dan mudah menangis. Ini seperti Joshua sedang melihat pemandangan dari atas puncak gunung. Memukau namun tidak membuat dirinya nyaman.
Joshua sudah melihat bagaimana produksi film fantasy atau superhero yang mengharuskan pemain berakting dalam ruangan yang dilingkupi warna hijau, tapi dia tidak pernah tahu kalau dibuar film fantasy atau superhero yang mengharuskan CGI penuh, film keluarga biasa juga mengharuskan penggunaan CGI untuk scene outdoor.
Kenapa mereka tidak syuting di outdoor langsung saja? Bukankah lebih mudah?
Dan ketika Joshua menanyakan hal itu pada sutradara utama dalam film, Joshua mengetahui bahwa pertanyaan yang dikeluarkannya sangat bodoh.
"Oh, kau memberi pertanyaan yang bagus" Sutradara memulai dengan senyuman hangat. "Kau tahu, pengambilan gambar di luar ruangan mungkin terlihat lebih mudah dalam omongan, tetapi tantangan yang harus dihadapi tim produksi dalam praktik langsung tidak semudah kelihatannya"
"Ini tidak seperti para pemain tidak memiliki fans yang akan mengerubungi lokasi syuting untuk melihat idola mereka. Para fans akan selalu ada dan suara yang mereka hasilkan tidak selalu dapat dikontrol dengan baik. Belum lagi polusi suara seperti kebisingan lalu lintas atau suara oesawat yang tiba-tiba datang. Semua ini bukan hanya dapat merusak rekaman audio yang penting, namun konsentrasi para pemain juga dapat terganggu"
"Ketika kita berbicara tentang pembuatan film di luar ruangan, alam tidak selalu berpihak pada kita. Hujan, angin kencang, turun salju, dan cuaca ekstreem lainnya tentu mengganggu pengambilan gambar. Terkadang ini membuat jadwal produksi berantakan akibat penundaan dari cuaca yang tidak stabil. Dan tentu saja ini akan menjadi masalah besar dalam pembuatan series, setiap detik dan menit berharga"
"Dan syuting diluar membutuhkan logistik yang rumit. Pemindahan peralatan dan kru ke lokasi yang berbeda, izin syuting, pengaturan keamanan, dan ketersediaan fasilitas pendukung. Semua itu membutuhkan banyak waktu dan tentu saja biaya" sutradadara bersender pada bangkunya.
"Semua orang ingin menghasilkan karya yang terbaik. Biaya berperan besar dalam menghasilkan film terbaik, tetapi efisiensi dan pengambilan keputusan yang tepat sangat diperlukan dalam membuat film. Beberapa film mempunyai biaya produksi yang besar namun film itu gagal total karena kesalahan-kesalahan dasar yang seharusnya dapat ditangani".
Semakin Joshua mendengarkan penjelasan dari sutradara, semakin Joshua mengetahui bahwa banyak hal yang harus dilakukan untuk membuat film yang biasa dia selesaikan dalam sekali duduk.
Tapi Joshua tetap teguh pada pemikirannya tentang berakting itu memalukan.
"Aku melihatmu mengobrol dengan Produser Park. Apa kau bosan?" Lisa kembali masuk kedalam studio setelah jadwal makan siangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escaping the Limelight ✔
FanfictionLalisa Marie Eastwood, yang dikenal dunia sebagai Lalisa Eastwood, pernah menjadi salah satu nama terbesar di dunia hiburan. Seorang penyanyi dan aktris, dia berada di pada puncak dan dipuja oleh jutaan penggemar. Tapi setelah red carpet yang membaw...