{Lisa's Promise}
"Apa lagi, Oliver?"
Helaan nafas mengudara dari bibir Lisa yang tengah menatap dirinya pada cermin rias. Ketika Oliver datang dan memeluknya dari belakang, gerakan tangan brushnya berhenti. Lisa sangat paham pada keadaan ini. Keadaan yang selalu mengantarnya pada sifat kecemburuan Oliver.
"Aku tidak menyukai nada itu, my love" Oliver menenggelamkan kepalanya pada bahu Lisa, mencium leher gadis itu "Aku juga tidak menyukai fakta bahwa kau akan bertemu dengannya"
Lisa tertawa kecil dan berbalik menghadap Oliver "Aku pikir kita sudah selesai membahas ini" meletakkan tangan di pipinya "Aku hanya ingin menepati janjiku pada Adrian"
Genggaman Oliver mengencang, alisnya berkerut saat dia berjuang untuk menahan rasa frustrasinya. Dalam upaya untuk mencairkan ketegangan, dia memohon, "But Baby, aku tidak bisa tidak khawatir ketika kau ingin bertemu mantan kekasihmu"
"Kau tau bahwa hubungan masa laluku dengan Adrian tidak pernah nyata kan?"
Status Adrian sebagai mantan kekasih memang terasa berat. Namun jika dipikirkan kembali, bukankah ini tidak terlalu sulit? Oliver tau bahwa Lisa dan Adrian menjalin hubungan palsu. Mereka tidak benar-benar mencintai layaknya sepasang kekasih. Semua itu hanya untuk memberi makan publik.
Lisa merasakan genggaman tegang Oliver pada dirinya melemah saat dia menatap matanya. Dia tahu bahwa bertemu Adrian adalah hal yang sulit, tetapi dia tidak bisa membiarkan rasa takut memandu keputusannya.
"Aku mengerti mengapa kau khawatir, tetapi ini adalah caraku berbalas budi pada Adrian. Aku pernah merusak reputasinya hanya untuk membuat rencanaku berjalan dengan sempurna" jelas Lisa mengulum bibir.
"Adrian akan selalu menjadi bagian dari kehidupanku, tetapi kau adalah masa kini dan masa depanku. Lagipula, ayolah, aku sudah memberitahumu tentang janjiku untuk menjadi penumpang pertamanya jika dia berhasil menjadi pilot"
"Kau ingin membuatku menjadi orang yang tidak menepati janji, hm?"
Oliver menarik napas dalam-dalam dan mengendurkan genggamannya. Dia tahu Lisa benar. Lagipula, Adrian bukanlah ancaman bagi hubungan mereka. "Baiklah, my love," katanya, akhirnya menyerah, "Ayo kita temui mantan kekasihmu"
Lisa mengernyit "Huh?"
Oliver ikut?
***
"Aku minta maaf"
Adrian mengerjap melihat wajah Lisa yang penuh dengan permohonan maaf dan Oliver yang tidak peduli. Dia merangkul Lisa dengan aura yang mengikat, memberi tahu dunia bahwa Lisa adalah miliknya.
"Dua orang penumpang lebih baik dari pada satu" sahut Oliver acuh.
"Adrian, aku benar-benar minta maaf" ujar Lisa lagi setelah memukul bahu Oliver.
Adrian yang melihat adegan didepannya tertawa kecil. Meskipun bukan dia yang berada disamping Lisa saat ini, dia bahagia melihat Lisa menemukan kebahagiaannya sendiri. Lagipula, Adrian telah menerima kenyataan bahwa Lisa hanya melihatnya sebagai adik yang harus di jaga sedemikian rupa.
"Tidak apa, Noona. Oliver hyung benar, dua penumpang lebih baik dari pada satu"
Lisa merasa sangat bersalah pada Adrian. Oliver memang menyebalkan. Ketika Lisa ingin mengatakan kepadanya untuk tidak mengikutinya ke sini, dia membuatnya tidak bisa meninggalkan rumah. Dia memblokir pintu utama dengan tubuhnya, menggendong Lisa kembali ke dalam rumah ketika dia berhasil keluar dari pintu. Semua ini terjadi berulang kali, membuat Lisa menyerah dan membiarkan Oliver menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Escaping the Limelight ✔
FanfictionLalisa Marie Eastwood, yang dikenal dunia sebagai Lalisa Eastwood, pernah menjadi salah satu nama terbesar di dunia hiburan. Seorang penyanyi dan aktris, dia berada di pada puncak dan dipuja oleh jutaan penggemar. Tapi setelah red carpet yang membaw...