"Ah Chairman, kau datang"
Oliver terkejut atas kedatangan Ayahnya, namun tubuhnya dengan reflek langsung membungkuk untuk memberikan salam. Dante, pria yang memiliki dua kali umur Oliver itu menepuk punggung anaknya. Matanya menatap lurus kotak-kotak besi yang sedang diangkat dengan alat berat.
"Tidak perlu tegang. Aku hanya ingin mengecek pengiriman dengan mata kepalaku sendiri"
Oliver menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. Dia tahu bahwa ayahnya telah melihat semua yang telah terjadi di gudang, tetapi dia masih tidak bisa menghilangkan perasaan bersalah yang luar biasa.
Dante berjalan melewatinya dan langsung mendekati kotak logam yang paling berat. Dia melihatnya dari atas ke bawah, memeriksanya dengan hati-hati. Setelah beberapa saat, dia menoleh ke arah Oliver.
"Apakah kau sudah memeriksa kotak-kotak ini sendiri, Son?"
Oliver menegakkan tubuh dan berdehem. "Ya, Chairman. Aku sudah memeriksanya sendiri, bersama anggota tim kami."
Mata Dante menyipit. "Oh, begitu. Dan apakah menurutmu mereka melakukan pekerjaan yang baik dalam memeriksanya?"
Oliver menelan gumpalan yang terbentuk di tenggorokannya. "Mereka melakukan yang terbaik, tapi kami tidak punya banyak waktu. Kami harus mengeluarkan kotak-kotak ini sesegera mungkin," jawab Oliver.
Dante mengangguk perlahan, ekspresinya tidak bisa dipahami. "Aku mengerti. Tapi kau harus selalu memprioritaskan keselamatan bisnis dan orang-orang kita." Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Di masa depan, aku ingin kau memeriksa semuanya lebih teliti secara pribadi sebelum pengiriman, tidak peduli seberapa terburu-buru kita."
Oliver mengangguk, merasakan kelegaan karena reaksi ayahnya tidak sekeras yang dia takutkan "Baik, Chairman"
Dante menganggukkan kepalanya perlahan dan kemudian mengalihkan perhatiannya kembali ke kotak yang berat itu. Dia meletakkan tangannya di sisi kotak itu dan Oliver bisa melihat otot-otot di lengan ayahnya menegang saat dia mencoba mengangkatnya.
"Kelihatannya cukup kokoh," kata Dante akhirnya, sambil melangkah menjauh dari kotak itu "Kau melakukan pekerjaan dengan baik"
Dante berjalan menghampiri Oliver dan menaruh tangannya di pundak putranya. "Aku bangga padamu, Oliver. Kau melakukan pekerjaan dengan baik."
"Terima kasih. Kau mempercayakan semua ini padaku, aku harus melakukan yang terbaik"
Oliver tidak bisa menahan perasaan lega yang menyelimutinya. Dia telah takut membicarakan hal ini dengan ayahnya, takut akan konsekuensinya. Tapi sekarang, dengan persetujuan ayahnya, dia merasa seperti ada beban yang terangkat dari pundaknya.
"Kau tau, sebelum mempercayakan tanggung jawab ini kepadamu, aku telah melakukan ini selama beberapa dekade. Tetapi, menjadi pasif dan tidak aktif bertentangan dengan sifat alami dalam diriku. Aku terpaksa mengganggu pekerjaanmu saat ini"
"Aku tidak akan mengecewakanmu, Chairman" Oliver tau bahwa Dante mengatakan itu karena dia masih khawatir melepaskan pekerjaan penting begitu saja pada Oliver.
Dante berdehem dan Oliver bersiap-siap untuk mendengarkan ceramah lain tentang pekerjaan, namun Dante malah mengejutkannya. "Bagaimana kalau kita keluar?" katanya sambil menunjuk ke arah pintu keluar gudang. Oliver mengangguk dan mengikuti ayahnya keluar ke bawah sinar matahari yang cerah. Mereka berjalan dalam keheningan selama beberapa menit, suara-suara kota di sekitar mereka. Akhirnya, Dante berbicara. "Aku dengar kau menemukan seseorang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Escaping the Limelight ✔
FanfictionLalisa Marie Eastwood, yang dikenal dunia sebagai Lalisa Eastwood, pernah menjadi salah satu nama terbesar di dunia hiburan. Seorang penyanyi dan aktris, dia berada di pada puncak dan dipuja oleh jutaan penggemar. Tapi setelah red carpet yang membaw...