17

1K 164 26
                                    

Oliver itu gila. Meskipun dia selalu menganggap dirinya normal, sebenarnya Oliver itu gila.

Ben dengan senang hati menjadi narasumber dalam menceritakan bagaimana kegilaan Bossnya itu. Ralat, kegilaan seluruh keluarga Genoverse.

Keluarga Ben telah mengabdi secara turun-temurun pada keluarga Genoverse, dia bahkan menghabiskan waktu lebih lama bersama Oliver dari pada orang tua Oliver sendiri. Apakah Ben bosan? Tidak. Apakah Ben lelah? Awalnya tidak, namun sekarang Ben lelah.

Semenjak Oliver mengenal seorang perempuan bernama Lisa, dia menjadi aneh. Keputusannya tidak lagi berdasarkan logika yang masuk akal sampai perintah-peritah yang Oliver berikan kebanyakan selalu tidak penting.

Seperti saat ini,



"Ben, hubungi Aaron".

Melihat mood Oliver mulai membaik setelah melakukan panggilan telepon yang tidak boleh dia dengar, Ben pikir ini akan menuntun pada suatu pekerjaan yang besar dan berbahaya.

Aaron. Meskipun kemampuan fisiknya sangat dibawah manusia normal, kemampuan otaknya cukup baik. Untuk lebih mudah, kita bayangkan Aaron sebagai kekasih gila yang terobsesi pada kalian. Tugasnya adalah menguntit segala hal yang kalian lakukan, dalam lima menit, dia akan mengetahui segala hal yang pernah kalian masukan kedalam data internet. Mulai dari nama lengkap, alamat, asuransi kesehatan, password media sosial, tagihan listrik dan air, nomor telepon, foto aneh yang kalian ambil ketika sekolah dasar, histori chat menjijikan bersama mantan pacar kalian sampai warna baju yang kalian kenakan pada tanggal 13 Maret 2025. Serahkan kepada Aaron, dia akan mengungkap semuanya.

Sejujurnya, Ben takut pada Aaron. Dia memiliki foto yang ingin dia hapus dari muka bumi ini dan Aaron tentu saja akan menjadikan foto itu untuk mengancamnya ketika Ben mulai bersikap pantang takut pada Aaron.

Oliver dan Aaron berada dalam level menyeramkan yang berbeda. Jika Oliver menyeramkan kearah dia mungkin akan ditemukan didalam hitan dengan tubuh yang terpisah, Aaron menyeramkan kearah dia tidak bisa keluar rumah karena seluruh aibnya akan diketahui dunia.

Keduanya menyeramkan.

"Baik, Boss. Apa yang harus aku katakan padanya"

Ben mengeluarkan ponselnya, jari bergerak sibuk mencari kontak pria yang dimaksud Oliver.

"Cari tau kemana Lisa pergi saat ini, lakukan dengan cepat dan kirim hasilnya padaku langsung" ujar Oliver membuat Ben menghentikan pergerakan jarinya.

Mata Ben menatap Oliver yang hanya duduk dengan tenang pada kursinya, membaca dokumen tebal tentang perusahaan baru yang akan dia bangun. Wajah Oliver tidak memiliki kerutan bercanda, dan Ben sangat bingung.

"Maaf? Apakah Lisa melakukan sesuatu?"

Oliver mengerutkan dahinya menatap Ben yang memiringkan kepalanya bingung "Tidak. Dia tidak melakukan apapun. Dari mana kau menyimpulkan itu?".

"Lalu, kenapa kau ingin tau, Boss?"

Oliver menatapnya aneh "Kenapa kau ingin tau?" dia menekankan kata 'kau' yang membuat Ben semakin bingung.

Ini tidak seperti Ben sangat penasaran. Ben tidak peduli dengan urusan pribadi Bossnya, dia hanya perduli dengan pekerjaannya. Namun, bukankah ini juga bagian dari pekerjaannya? Membantu Oliver mempermudah jalan di dunia yang berbatu ini dan selalu memperhatikan keputusan yang dibuat Oliver adalah tugas yang selalu Ayahnya bilang. Terlebih, Ben adalah pengawal yang menjabat menjadi asisten pribadinya, kenapa dia tidak boleh tau.

Terkadang, Ben hanya ingin ( ╯#-_-)╯┴—┴ saja.

"Boss, kau selalu bilang dalam menjalankan misi, kita harus melaporkan pengerjaan tugas secara detail dan lengkap. Ini dilakukan untuk mengurangi potensi adanya misskomunikasi dan kekurangan data. Sekecil apapun kesalahan, ketika menyentuh dua hal tersebut, maka rencana tidak akan dapat tereksekusi dengan sempurna, dan kau membenci hal itu. Oleh karenanya, kau selalu mengingatkan kami untuk melaporkan secara detail dan lengkap sekecil apapun tugas itu." ucap Ben berhasil mengatakan sesuatu yang selalu dia latih didepan cermin ketika ingin tidur.

Escaping the Limelight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang