20

924 136 5
                                    

TW: ABUSE, CHILD GROOMING, PEDOPHILIA.





***



Seseorang bilang, kalimat 'Kau sangat pintar dan dewasa, tidak sesuai umurmu' bukanlah sebuah pujian untuknya, terlebih untuk anak yang baru menginjak usia 4 tahun.

Menjadi dewasa di umurnya yang masih dapat dihitung dengan jari bukanlah hal yang hebat, itu adalah teriakan minta tolong akibat tekanan yang memaksa dirinya untuk bersikap tidak sesuai umurnya. Itu bukan sesuatu yang patut dibanggakan. Itu menyedihkan.

"Anak pintar, kau tidak menangis seperti anak-anak lainnya"

"Anak ini tahu banyak hal, pasti Ibunya mengajarinya dengan baik"

"Pintar, cantik dan dewasa. Pasti Ibumu sangat senang memiliki anak sepertimu"

Tolong... jangan memujinya.

Tolong...

Dia kesakitan.

"Jadilah anak yang berguna dan menangkan kontes itu. Aku akan menghukummu jika kau melakukan kesalahan sekecil apapun diatas panggung"

Telapak tangannya merasakan tekanan yang kuat. Dia mendongak, melihat Natalie – Mamanya, menatap lurus pada panggung besar didalam sebuah pusat perbelanjaan ini. Mata Lisa bergetar ketika melihat seluruh pengunjung yang berdatangan. Dia ketakutan, tidak nyaman, dan ingin menangis dalam situasi ini.

Memiliki wajah yang cantik adalah satu-satunya kelebihan yang Lisa miliki. Natalie terus mengucapkan kalimat itu setiap harinya, bahkan ketika dia memukuli Lisa, dia tidak pernah menyentuh wajahnya. Bagian tubuh gadis kecil itu selalu membiru, namun wajahnya masih secerah buah peach.

"Tidak ada yang secantik dirimu, kau akan menang jika tidak melakukan kesalahan. Tsk! Orang tua itu, mereka sangat berani mengikuti kontes kecantikan ketika wajah anak mereka terlihat menyeramkan"

Lisa masih membisu. Tatapannya kembali berkelana, melihat para peserta yang memiliki umur lebih besar darinya. Sebagian dari peserta menangis karena melihat banyaknya pengunjung yang berdatangan, sebagian dari mereka tidak betah dengan kostum paksaan yang mereka kenakan.

Kepala Lisa menunduk. Kain yang melekat di tubuhnya sangat terbuka, dia bisa merasakan pendingin ruangan membelai bagian kulit telanjangnya. Darahnya mendesir, dia bisa merasakan tatapan yang menusuk dirinya.

"Nata! Aku tidak tau kau akan datang"

Seorang laki-laki tua datang. Menatap Natalie kemudian menatap Lisa sebentar. Lisa menguatkan genggaman tangan pada Natalie namun perempuan itu justru menghempaskannya.

Lisa takut.

Tatapan pria itu terlihat seperti seorang pemangsa.

"CEO, wah, aku tidak tau penyelenggara akan datang langsung. Pasti sulit mengatur jadwal untuk menghadiri ini. Bagaimana kabarmu CEO?"

Mereka memeluk sapa sepersekian detik. Lisa juga melihat pria tua yang disebut CEO itu mengusap lembut tangan Natalie sebelum melepaskannya.

"Aku sangat baik. Senang bertemu denganmu, kau semakin cantik setelah terakhir kali aku bertemu denganmu"

"Haha, tidak, tidak. Kau selalu pintar memuji"

Dari suaranya, Lisa tau Natalie sangat senang oleh pujian itu.

Escaping the Limelight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang