43

501 80 14
                                    



"Kau kehilangan sentuhanmu. Boss selalu bisa mengandalkanmu untuk melacak seseorang, namun saat ini semuanya menjadi buntu karena kau juga tidak bisa melakukan apapun"

Aaron berputar, menangkap Ben yang bersandar dengan kedua tangan terlipat di depan pintu. Aaron menatap Ben dengan cemberut dan mengusap dahinya sambil mendesah lelah.

"Jika kau tau apa yang sebenarnya terjadi, kau tidak akan mengatakan itu padaku," gumamnya, bersandar di kursinya dan menatap langit-langit.

Ben mengerutkan dahi, dia berjalan mendekat "Kau tau sesuatu" ujarnya ragu "Kau mengetahui sesuatu namun kau tidak mengatakannya pada Boss"

Aaron menatapnya, alisnya terangkat. "Tentu saja aku tahu sesuatu" katanya, sambil mengusap-usap rambutnya dan duduk tegak "Aku dengan mudah mendapatkan akses masuk ke FBI, apa yang membuatmu berpikir aku tidak bisa melacak seorang perempuan yang bersembunyi? Terlebih Lisa selalu aktif menggunakan ponselnya"

"Lalu kenapa kau tidak memberitahu Boss yang sebenarnya? Dia hampir gila karena kekasihnya menghilang dari hidupnya" Ben menghela nafas gusar "Aku juga hampir gila dengan banyaknya pekerjaan yang dia limpahkan padaku!"

Aaron menghela nafas dan memelototi Ben. "Karena ini rumit," katanya sambil mengertakkan gigi, "Aku masih ingin hidup dengan tenang dan aku tidak yakin apakah Boss bisa menangani kebenarannya. Itu bisa menghancurkannya."

Ben mendelik "Dia sudah hancur! Kau tidak lihat kondisinya saat ini? Aku takjub dia masih bisa berdiri dengan tegap"

Aaron mencondongkan tubuhnya ke depan, matanya berat karena berpikir. Dia tidak bisa tidak setuju dengan kata-kata Ben, tetapi dia telah berkecimpung dalam bisnis ini cukup lama untuk mengetahui bahwa dia tidak bisa melawan seseorang yang berada diatas Oliver.

Aaron mengambil nafas panjang "Kau ingin mengetahui dimana Lisa kan? Akan aku tunjukkan" ujarnya, dia kembali berbalik mengerjakan sesuatu di komputernnya.

Tanpa sepatah kata pun, Aaron mulai mengetik dengan gusar, melacak pergerakan Lisa melalui ponselnya. Dia mengklik beberapa halaman data lokasi, matanya memindai layar dengan intens, sampai akhirnya dia menemukan apa yang dia cari. "Ketemu," gumamnya penuh kemenangan sambil menarik sebuah peta kota.

Ben mencondongkan badannya ke atas bahu, mempelajari peta itu dengan saksama. "Di mana dia?" tanyanya dengan penuh semangat, matanya bergerak bolak-balik di layar.

Aaron mengetuk layar dengan jarinya, memperbesar sebuah titik kecil yang berkedip-kedip di tengah peta. "Di sana," katanya sambil menunjuk titik tersebut. "The fucking main residence of Genoverse" (Kediaman utama Genoverse)

Mata Ben membelalak karena terkejut. "Kediaman utama? Itu wilayah Nyonya besar," katanya tidak habis pikir "Apa yang Lisa lakukan di sana?".

Aaron mendelik ketus "Apa yang dia lakukan? Tentu saja Nyonya besar menyembunyikannya! Ini juga menjawab pertanyaanku mengapa Lisa sngat sulit untuk dilacak kendati dia sangat aktif memakai internet"

Aaron kembali memijit kepalanya yang pening "Kau tau? Begitu aku mendapatkan lokasi Lisa yang sebenarnya, aku langsung mendapat pesan dari Nyonya besar untuk tidak memberi tahukan fakta ini pada Boss"

Mata Ben terbelalak kaget mendengar pengungkapan itu. "Nyonya Besar sendiri terlibat dalam hal ini?" tanyanya, suaranya bergetar ketakutan. Pikirannya berputar-putar dengan implikasi dari apa yang baru saja Aaron ungkapkan. "Mengapa Nyonya Besar menyembunyikan Lisa? Dan mengapa dia ingin merahasiakannya dari Boss?"

Aaron mendecak "Aku tidak tau" dia sudah pusing terhadap apa yang terjadi, ancaman yang diterimanya lebih membuatnya pusing "Kau lebih tidak mengatakan hal ini pada siapapun. Aku lebih baik dipandang tidak berguna dari pada mengabaikan perintah Nyonya Besar"

Escaping the Limelight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang