54

640 92 15
                                    




Oliver tidak menemukan keberadaan Lisa ketika dia bangun pagi ini.

Hanya dengan celana tidur tanpa atasan, Oliver mengusap matanya dan mengeluarkan uapan besar. Tangannya membuka pintu kaca yang langsung menampilkan kolam renang dengan taman kecil. Matanya menangkap Lisa, memakai atasan baju tidurnya yang hilang, terhanyut dengan hal yang berada di ponselnya, menghiraukan pemandangan pantai dan matahari pagi yang mencium kulitnya.

Oliver tidak bisa tidak merasakan gelombang kehangatan menjalar ke seluruh tubuhnya saat ia melihat Lisa tenggelam dalam pekerjaannya. Cara dia mengerutkan alisnya saat berkonsentrasi dan menggigit bibirnya benar-benar menawan. Dengan senyum lembut, dia diam-diam mendekatinya, berhati-hati agar tidak mengganggu ketenangan di pagi hari.

"Kenapa fokus pada ponsel ketika kau memiliki pemandangan indah didepanmu, hmm?" bisik Oliver, sambil membungkukkan badannya mencium pundak Lisa yang sedikit terekspos "Good morning, love"

Lisa terkejut, menjatuhkan ponselnya karena terkejut saat dia berbalik menghadap Oliver. Matanya membelalak, campuran rasa senang dan malu membasahi pipinya. "Oh, selamat pagi!" dia tergagap, senyum menawan menghiasi bibirnya. "Aku tidak menyangka kau akan bangun secepat ini. Apakah tidurmu nyenyak?"

Oliver membasahi bibirnya, menatap banyak jejak kemerahan yang dia tinggalkan pada permukaan kulit Lisa "Tentu saja. aku bersenang-senang tadi malam" sambil menelusuri jarinya dengan ceria di sepanjang tanda yang ia tinggalkan di bahu Lisa. Kilatan nakal menari-nari di matanya saat ia melanjutkan, "Dan sepertinya kau juga menikmatinya, dilihat dari pilihan pakaian tidurmu."

Lisa memerah, berpura-pura tidak bersalah. "Oh, aku hanya memungut pakaian milik seseorang yang telah membuat punggungku remuk tadi malam, I wonder who that is?" jawabnya dengan sedikit nada canda dalam suaranya. (Aku penasaran siapa pelakunya?)

Oliver tertawa kecil, jari-jarinya masih menelusuri sisa-sisa malam penuh gairah yang mereka lalui bersama. "Kurasa kau baru saja menemukan pelakunya," katanya, dengan kilatan ceria di matanya. "Tapi, hmmm, kau telah mencuri atasan tidurku sebagai gantinya. Kurasa kita impas sekarang."

Dengan senyum, Lisa mengangkat bahu. "Anggap saja ini pertukaran yang adil," katanya, suaranya penuh dengan kenakalan yang menyenangkan. "Lagipula, ini sangat nyaman."

Sambil mendekat, Oliver dengan lembut mengusap sehelai rambut yang tersesat dari wajah Lisa "Nyaman atau tidak, aku tetap akan mengambilnya kembali," goda Oliver sambil mengedipkan mata. "Tapi kurasa aku bisa membiarkannya untuk saat ini. Kita punya misteri yang lebih besar untuk dipecahkan, seperti mengapa kau bangun sepagi ini."

Lisa terkikik, matanya berbinar-binar "Sepertinya aku hanya tidak bisa menahan godaan untuk bangun dan melihat pemandangan yang menakjubkan ini," jawabnya sambil menunjuk ke arah pantai dan matahari terbit keemasan yang menyelimuti cakrawala. "Namun sejujurnya, aku hanya sedang meriset tentang proyek filmku selanjutnya"

Berlibur ke negara tropis dan menikmati Pantai merupakan hal yang tepat dilakukan untuk menenangkan diri. Untuk liburan cukup panjang yang mereka lakukan saat ini, Oliver harus menunggu selama 3 bulan setelah syuting berakhir, mereka bahkan melewatkan perayaan ulang tahun Lisa. Ini dikarenakan Lisa masih terlalu sibuk dengan pemotretan dan konten promosi film dengan pemain lainnya. Kendati begitu, Oliver tetap bersama Lisa ketika jadwal padatnya itu menenggelamkan dirinya.

Mata Oliver menatap Lisa saat ia duduk di sampingnya, tubuh mereka sedikit bersentuhan, "Kenapa sangat cepat? Proyek filmmu sebelumnya bahkan belum tayang"

Mata Oliver menyipit saat dia mempelajari wajah Lisa, mencari petunjuk atau petunjuk mengapa dia sudah terjun ke proyek film berikutnya. Rasa ingin tahunya tergelitik, ia mendekat, hidung mereka hampir bersentuhan.

Escaping the Limelight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang