Sesampainya dirumah tadi, hingga sekarang Hasna masih ketus pada Hasban. Hasban sendiri sampai bingung dengan istrinya itu. Sudah beberapa kali Hasban mencoba meredakan kemarahan istrinya.
Seperti saat ini, Hasban berjalan memasuki kamar sembari membawa segelas susu hangat untuk Hasna. Betapa terkejutnya Hasban kala melihat kasur nya yang sudah kotor karena remahan keripik dan kue yang berasal dari Hasna.
"Ya Allah, Hasna! Dibilang jangan makan dikasur!" Ucap Hasban menyimpan susu itu diatas nakas.
"Kotor itu seprainya, nanti kalau ada semut gimana? Mau kamu tidur dirubungi semut?!" Ucap Hasban.
Hasna melirik kasur yang memang terlihat kotor karena ulahnya. Matanya membola seraya meringis pelan mendengar Hasban yang kembali mengomel.
Perasaan tadi ngga pada jatuh deh!
Hasban menyibak selimut yang berada dikasur, ia kembali berdecak karena ulah Hasna. "Minggir kamu!" Ucap Hasban yang langsung dituruti oleh perempuan itu.
"Ck! lengket semua, dek. Kamu ini dibilangin dari tadi juga." Ucap Hasban melepas seprai biru itu dan berniat menggantinya.
Hasna hanya berdiri disamping kasur sembari menatap Hasban dan kasur itu bergantian. "Maaf." Cicit gadis itu.
"Buang itu sampah plastiknya, minum susunya dulu baru gosok gigi terus tidur!" Titah Hasban sembari membawa seprai itu dan menaruh dikeranjang. Hasna mengangguk dan segera melakukan apa yang disuruh oleh suaminya.
"Udah?" Tanya Hasban melihat Hasna yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Udah." Jawab Hasna.
"Sini." Ucap Hasban menepuk kasur mengkode Hasna agar duduk disampingnya.
"Kenapa? Marah sama saya?" Tanya Hasban yang dibalas gelengan dari Hasna.
"Kalau ngga marah kenapa dari tadi diem aja? dari pulang beli jajanan kamu itu, ada kamu ngomong baik-baik sama saya? Engga."
"Ketus mulu sama suami." Lanjut nya sembari menyingkirkan beberapa helai rambut Hasna yang tampak basah.
Hasna kembali berdecak mendengar penuturan Hasban.
kannnnn jadi inget lagiiiii! Padahal tadi udah lupaaaa. Emang yah ni guru satu hobi banget mancing perkara!
Hasna menggeser tubuhnya memberi jarak antara keduanya. Hal tersebut mengundang pertanyaan Hasban.
"Hasna tuhhhhh kesellll!" Jawab gadis itu seraya menggeplak paha Hasban dengan kuat.
"Mas Hasban tadi senyum-senyum sama mba-mba yang jual kue! Iya tauuu mba nya cakep, tapi ngga harus gitu juga kaleeee!" Lanjut gadis itu dengan kesal.
"Ya Allah, mas senyum tanda terimakasih sama beliau." Jawab Hasban.
"Alahhh apa! Kan bisa tinggal bilang terimakasih mba, ngga harus senyum begituuu!" Sungut Hasna.
"Ya terus saya harus bilang makasih sambil ketus kayak kamu gini?" Tanya Hasban.
"Hissss! Tau lah. Males Hasna sama u." Jawab Hasna semakin merengut.
"Lupain ajaaa! Hasna ngga mood." Lanjutnya.
Hasban menghela nafasnya panjang. Memangnya Hasna ini kalau sudah cemburuan rasanya ingin ia kurung saja didalam kamar. Lelaki itu bergerak menarik Hasna agar tertidur dikasur, lebih baik ia menidurkan nyai nya terlebih dahulu.
"Apasih tarik-tarik, Hasna bukan teh tarikkkk!" Ucap Hasna memberontak dalam dekapan Hasban.
"Kamu ini! Yang bilang teh tarik juga siapa." Ucap Hasban menyentil kening Hasna pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku Imamku
Genel KurguBagaimana rasanya saat engkau menyimpan rasa tidak suka pada seseorang karena sikap nya, tapi malah disatukan dengan orang itu dalam ikatan yang sah. Itu yang Hasna rasakan, ia harus menerima kenyataan kalau dirinya sudah menjadi pendamping hidup le...