9. Rasa dan Logika

4.7K 326 49
                                    

⚠️🔞21++

Rosa memandang sekelilingnya, tempat ini asing baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosa memandang sekelilingnya, tempat ini asing baginya. Matanya mengerjap beberapa kali. Dia sedang berada dimana? Kamar ini begitu mewah dan modern.

"Good Morning." Sapa Joel yang baru datang membuka pintu. Ditangannya sudah terdapat secangkir kopi buatan sendiri.

"Morning Pak, Sebentar saya cek jadwal Bapak hari ini." Ucap Rosa tak sadar.

"............"

"EHHHHH ... WHAT THE HECK!!"

Ia ingat bahwa ia sudah mengundurkan diri dari perusahaan Joel. Ia bukan sekretarisnya lagi. Ia pergi tanpa jejak, membeli mobil baru, pindah ke apartemen baru dan baru semalam ia bersenang-senang di club. Menari dan minum alkohol. Kemudian mengikuti pemuda tampan naik mobil mewahnya, bercumbu panas dengan pemuda tampan itu melepas semua pakaian dan bersetubuh.

Kedua bola mata Rosa seperti hendak keluar saat menyadari Joel hanya mengenakan celana kolor berwarna hijau dengan kaos hitam tanpa lengan. Bukan dengan jas mahalnya.

Lalu Rosa memeriksa dirinya sendiri. Ia tak mengenakan sehelai benangpun dibalik selimut yang menutupi tubuhnya.

"Apa yang lo liat?? keluar dasar mesum!!" Rosa menaikkan selimutnya lebih tinggi untuk menutupi area dada dan bahunya yang tereskpos.

"Aku mesum?? Apa perlu kita reka ulang adegan semalam supaya kamu inget saat mendesah dan mengerang keenakan. Atau mau aku contohkan? Kamu bilang Joel.. teruss.. Ahh sa-

"STOOPPPP!!" Rosa memotong ucapan Joel.

Astaga jadi mereka melakukannya?? Lagi?? Dia melakukan hubungan badan lagi bersama Joel Romeo???!!! Apa tidak ada laki-laki lain di dunia ini?? Tidak maksudnya. Kenapa harus terulang lagi????

Rosa menghela nafas. Menyesal tidak ada guna. Namun tak dapat dipungkiri ia kecewa pada dirinya sendiri karena ceroboh dan tidak bisa menjaga diri.

"Kalo aku beli tiang besi. bagusnya diletakkan disini atau disini?" Tanya Joel pada Rosa. Gesture tangannya seolah memindai lokasi yang pas?

Sebenarnya Ia mencoba untuk mengalihkan rosa dari perasaan bersalah.

"Tiang buat apa?" Rosa melongo.

"Tiang besi, agar sekretaris cantikku bisa menari pole dance sesukanya disini. Kuakui dia terlihat sexy tapi aku gak suka dia diliat sama pria-pria mesum di club. Jadi nona cantik, lain kali menari saja dikamar ini dan cukup aku yang jadi penontonnya."

Wajah Rosa memerah. Ia tak menyangka Joel menontonnya juga.

"Eh tunggu?? Lo ngapain ada di club?" seingatnya Joel sangat alergi pergi kesana.

"Orangku bilang, sekretarisku ada disana. Jadi aku bela-belain datang dari bogor ke Jakarta untuk menyelamatkan dia dari lelaki hidung belang? Gimana? Sudah cocok jadi superhero?"

Lust and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang