Acalapati beserta kedua anaknya Ray dan Surya Pramatya sudah hadir lengkap bersama para petinggi perusahaan yang memimpin Pramatya Group Belasan tahun lamanya. Fenomena transfer saham terjadi dengan cepat selama kurang lebih satu bulan ini. Kebanyakan pemegang saham minoritas melepas sahamnya karena takut harganya semakin jatuh. Lalu ada pembelian saham yang tidak dilakukan secara masif namun pengalihannya cukup menonjol pada satu nama yaitu Jenna Paramita yang berhasil mengumpulkan jumlah saham Pramatya Group terbesar saat ini.
Acalapati dan keluarganya bolak-balik memeriksa dokumen yang ada didepannya untuk dipelajari. Kurang dari 15 hari memenuhi undangan RUPS luar biasa yang diajukan pemegang saham terbesar saat ini yaitu Ny. Jenna Paramita yang secara jelas mengagendakan perubahan manajemen.
Satu hal yang membuat semua orang terkejut ternyata orang yang ditunjuk menjadi perwakilan Ny. Jenna Paramita adalah sosok muda yang memperkenalkan diri sebagai CEO Oceania yaitu Rosaline Eve.
Rapat berlangsung ricuh dengan kondisi yang tidak kondusif.
"Bolehkah saya tahu apa hubungan anda dengan pemilik saham terbesar saat ini yaitu Ny. Jenna Paramita. Apakah saudara, kemenakan, ibu dan anak atau ada hubungan lainnya?" Tanya Surya Gio Pramatya.
"Saya perwakilan sah yang diberi kuasa resmi saya kira hubungan pribadi tidak perlu dibahas di forum ini." Jawab Rosa.
"Penting untuk kami tarik benang merahnya. Bukan hanya sekedar pembagian kekuasaan tapi persoalan untuk menyamakan visi misi juga bisa kita gali dari background kalian sebagai pihak baru di perusahaan ini." Surya tak menyerah.
"Saya tak mengira ini akan jadi perdebatan, karena sebelumnya di pertemuan terakhir anda-anda mengatakan asal-usul saya tidak jelas sehingga saya simpulkan ini bukan topik penting untuk dibahas."
"Begini ya Nona Rosa. Saya kira tidak perlu melebar kesana-kemari cukup jawab saja. Latar belakang Nyonya Jenna Paramita dan hubungannya dengan anda yang ditberi kuasa. Simple bukan." Ucap Ray dengan tegas dan penuh penekanan. Sementara Acalapati masih belum mengeluarkan satu patah katapun.
"Jenna Paramita adalah seorang pengusaha yang bergerak di banyak bidang. Pemilik saham terbesar di Oceania tempat saya diberi kepercayaan untuk memimpin. Saya tidak akan menjeleskan dengan detail mengenai private life. Banyak hal yang bisa kami tawarkan jika puncak manajemen tertinggi perusahaan ini diserahkan untuk kami kelola. Yang pertama Oceania dan Samudra Group sudah memastikan diri menjadi investor baru yang bukan hanya akan membantu menanggulangi penalti dan ganti rugi tapi penyertaan modal untuk memastikan peningkatan produksi lebih banyak, distribusi lebih lancar dan membuat strategi pemasaran yang efektif dan jauh lebih baik dari yang sekarang ada. Untuk hubungan, beliau adalah Ibu Kandung saya."
Ray Ignacius bergerak cepat mengeluarkan ponselnya untuk memfoto sejumlah data dalam dokumen kepemilikan saham di depannya. Meski ada fotocopy identitas diri dari Jenna Paramita namun fotonya tidak terlalu jelas tapi sejumlah data seperti alamat, tanggal lahir bahkan NPWP telah ia kirimkan pada detektif swasta yang disewanya.
"Ehem. Kami masih tidak yakin Oceania dan Samudra Group bisa cukup menyokong Pramatya. Sementara Hadiprana saja memilih mundur melepaskan 9 persen sahamnya dan menyerah." Ungkap salah satu dewan direksi.
"Saya katakan investor baru bukan berarti satu-satunya. Meski Oceania terbilang baru tapi bukankah popularitasnya kini sudah bisa menyaingi Pramatya? Hanya dalam waktu kurang dari 5 tahun Oceania terpilih menjadi Retail no.1 saat ini. Lalu Samudra Group terbukti berhasil menyokong Oceania dengan baik dan kami pastikan tidak akan sendirian. Masih banyak jaringan investor yang dikenal oleh kami dan masih tertarik berinvestasi dengan catatan. Kami yang mengambil alih kursi kepemimpinan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lust and Love
FanfictionNamaku Rosaline. Sama seperti tokoh yang ditulis oleh William Shakespeare, mungkin aku tidak ditakdirkan untukmu. Rosaline adalah tokoh figuran yang terlupakan bahkan namanya nyaris tak pernah disebut sebagai cinta pertama Romeo, karena seluruh duni...