⚠️🔞21++
"Namanya Ivone, masih muda dan sangat cantik, saya bisa jamin permainan ranjangnya hebat. Permata baru milik kami yang khusus disuguhkan untuk orang kelas atas seperti Tuan Muda. Tidak semua orang bisa menyewa Ivone karena kami sangat pilih-pilih." Seorang mucikari pria berpenampilan feminim berkedok Agent Model ternama sedang mempromosikan jalang terbaiknya.
"..............."
"Saya harap bisa memenuhi ekspektasi Tuan Joel."
"Bawa ke kamar 239, aku tunggu."
"Baik Tuan."
Tidak perlu waktu lama. Mucikari itu tahu Joel tidak suka menunggu dan membuang waktunya yang berharga. Rokok ditangannya baru dihisap kurang dari tiga kali tapi suara ketukan di luar disertai suara mendayu yang menggoda membuat Joel terpaksa mematikan rokok dan membuang puntungnya didalam asbak sebening kristal. Fasilitas di kamar hotel suite room memang tidak pernah mengecewakan.
Begitu Joel membuka pintu ia langsung disambut aroma parfum yang menyeruak tajam membuatnya sedikit mual Ia lebih menyuki parfum manis. Rambut jalang ini lurus sebahu ia tidak suka, berbeda dengan rambut rosa yang terurai panjang dan lembut melewati bahu mencapai setengah punggungnya.
"Tuan mau langsung saja atau haruskah kita minum-minum dulu biar sedikit rileks." Senyum tipis Ivone seperti tipu muslihat yang bisa membuat pria berdaya tapi Joel tak bergeming.
"Anda dalam situasi dimana tidak berhak memutuskan apapun. Kecuali mendengar perintah Saya" Ucap Joel dingin.
"Saya mengerti." Bagi Ivone ini bukan apa-apa.
Untuk menjadi pelacur dengan tarif selangit. Ia dilatih dengan baik dan profesional guna menghadapi berbagai macam pria, salah satunya Tuan Muda yang dinginnya seperti kutub selatan di depannya ini yang bahkan berbicara begitu kaku. Sepertinya pria ini tipe dominan yang menyukai wanita sebagai submisive, jadi ia tidak harus aktif namun sebaliknya cukup bertingkah melayani dengan pasrah. Toh yang namanya pria tetap tidak bisa tahan dengan tubuh wanita.
Ivone meletakkan tas tangannya, melepaskan scrunchie yang mengikat sebagian rambutnya. Dengan tenang ia membuka jaket kulit dan tanktopnya lanjut melepaskan celana jeans ketatnya. Ia sudah sangat siap dengan lingerie dan stoking jala yang dilengkapi dengan garter. Begitu pas di tubuh rampingnya namun sintal.
"Siapa yang suruh lepas pakaian? Belum apa-apa sudah membuat kesal!" Joel menekan kalimatnya.
Dengan buru-buru Ivone mengenakan kembali pakaiannya kecuali jaket kulitnya. Ia salah langkah mungkin Joel yang ingin melucuti semuanya.
"Aturannya mudah. Biar saya yang menyentuh dan anda jangan melakukan apapun diluar perintah saya."
"Baik. Tuan."
"Apa anda mahir melakukan oral?"
Ivone lagi-lagi tersenyum tipis "Oral dan Deep Throat itu keahlian saya."
Joel bersandar pada meja tulis. Dan membuka resleting celananya.
"Buat dia berdiri."
Ivone menjatuhkan diri dan berlutut sebelum merangkak mendekati Joel. Dia meraih buah zakar Joel hendak meremasnya namun segera ditepis kasar.
"Jangan menyentuh apapun. Cukup oral."
Bukankah Tuan Muda ini keterlaluan. Kalau ia memandang Ivone dengan tatapan jijik dan merendahkan seperti itu buat apa dia menyewa jalang. Apa boleh buat uangnya sudah masuk ke dalam rekening tabungan Ivone. Lebih baik selesaikan ini dengan cepat.
Namun Ivone yang tadinya santai kini mulai berkeringat dingin. Bagian dalam mulutnya terasa kebas. Sudah berapa lama ia melakukan ini mengulum dan menghisap dengan kuat tapi tidak sedikitpun menunjukkan barang milik pria ini berdiri. Apakah ia impoten? Ah sebal sekali rasanya Ivone mulai lelah dan kesal. Jilatan demi jilatan sensual sepertinya tak memiliki oengaruh berarti. Pria ini bahkan enggan menatapnya dan mengalihkan muka kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lust and Love
FanfictionNamaku Rosaline. Sama seperti tokoh yang ditulis oleh William Shakespeare, mungkin aku tidak ditakdirkan untukmu. Rosaline adalah tokoh figuran yang terlupakan bahkan namanya nyaris tak pernah disebut sebagai cinta pertama Romeo, karena seluruh duni...