51. Fate

1.1K 210 66
                                    


Joel menoleh ke belakang untuk memastikan sesuatu atau seseorang yang dia pikir membuntutinya sedari tadi. Sejak dia tiba di gerbang dan memasuki halaman lokasi day care untuk anak-anak usia PAUD dan Sekolah Dasar yang direkomendasikan oleh sekretarisnya ini.

Ya Tuhan, makhluk kecil itu sungguh berpikir dia bisa menyembunyikan dirinya dengan baik dibalik pohon. Tapi bagaimanapun mata elang Joel setelah melakukan operasi lasik tetap bisa melihat rambut kecoklatannya dan kulit wajahnya yang kemerahan tertimpa cahaya matahari.

 Tapi bagaimanapun mata elang Joel setelah melakukan operasi lasik tetap bisa melihat rambut kecoklatannya dan kulit wajahnya yang  kemerahan tertimpa cahaya matahari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak kecil itu memandang Joel dangan rasa penasaran dan ingin tahu yang tinggi. Setidaknya itulah yang dipikirkan Joel. Lelaki dewasa itu melangkah pergi hendak mengabaikannya begitu saja. Tapi baru tiga langkah berjalan, Joel tak tahan untuk kembali menengok ke belakang dan mendekat ke arah sosok mungil yang seakan membuat rasa penasarannya bangkit.

"Hello..." Ia mencoba menyapa anak itu dengan ramah. Mencoba kembali ke tujuan awal bahwa ia datang kesini untuk menjadi relawan.

Anak kecil itu entah kenapa bertingkah sangat imut, dia membalas dengan senyum lalu mencebikkan lidah dan memamerkan lesung pipi yang dia punya.

Anak kecil itu entah kenapa bertingkah sangat imut, dia membalas dengan senyum lalu mencebikkan lidah dan memamerkan lesung pipi yang dia punya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"My name is Joel. What is your name little kid?"

"My name is Liam and I'm almost 4 years old."

Anak yang belum genap berusia 4 tahun itu sudah sangat pintar berbicara dengan aksen yang Joel rasa sedikit unik.

"What are you doing here?"

"Nothing. I'm just curios."

"About me?" Lalu anak itu mengangguk penuh semangat.

"Why?"

"What took you so long Daddy??"

"Me?? Daddy??"

"Ah. Liam bisa bicara bahasa Indonesia."

"Wait?? You know I'm from Indonesia??" Joel masih kaget mendengarnya.

"I know you are from Indonesia just like me."

"Ah. Hanya karena kita sama-sama berasal dari Indonesia bukan berarti kamu bisa memanggil semua orang dengan sebutan Daddy."

Lust and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang