26. Kuda Troya

2K 209 29
                                    

"Uh.. Tuan Muda Keras Kepala ini merepotkan sekali." Doni terus mengomel sambil memapah tubuh Joel yang sedang teler karena mabuk berat.

"Sya. la..sa.. fu.. fu.fu.. dulu wajahnya yang cemberut itu aku suhka... sukahh.. tapi sekarang dia menyebalkhann.." Joel meracau sambil terus terhuyung. Sungguh kasian Doni harus menahan bobot tubuhnya dengan susah payah.

Pagi tadi Joel kembali mengganggu Rosa yang hendak berangkat kerja. Joel hendak menaiki motor Harleynya dan Rosa dengan tunggangan barunya. Lamborghini hitam yang garang tapi lucunya dicustom dengan sedikit list berwana pink disamping kanan kirinya. Tentu saja Joel dibuat terpingkal-pingkal karenanya. 

"Wah.. Kukira aku masuk ke Dunia Barbie. Semua terlihat konyol" Ejek Joel.

"Biar kutebak Nathan yang jadi Ken?" Lanjutnya lagi.

"Not your business!" Rosa membuka pintu lamborghini itu dengan muka ditekuk.

"Apa kemampuanmu cukup untuk mengalahkanku? Memutuskan bergandengan dengan Akraphillips tidak serta merta bisa merebut proyek itu dari tanganku." Joel memprovokasi Rosa.

"Bisa atau tidak kita lihat saja nanti!" Rosa membanting pintu mobil dan menginjak pedal gas dengan kuat, melesat meninggalkan Joel yang hanya bisa tersenyum remeh.

Namun saling ejek bersifat remeh tadi pagi hanyalah makanan pembuka. Nyatanya keduanya bertarung sengit saat presentasi dalam undangan pertama pembukaan penawaran kontrak migas yang diperebutkan oleh Akraphillips dan Petro HP Energy. Rosa membantu Max dengan bahan presentasi yang cukup memojokkan perusahaan Joel. Joel juga tidak kalah sengit berusaha menjatuhkan Akraphilips dan menyindir Rosa secara terang-terangan.

"Bila menemukan sumur baru, hendaklah untuk tidak meludahi sumur lama.Bagaimanapun air di sumur lama pernah membantu kehidupan." Sindir Joel yang berhasil membuat Rosa mengepalkan tangan menahan emosi.

Bahkan setelah keluar dari ruang meeting. Keduanya bertingkah seperti musuh bebuyutan dengan saling menatap penuh benci dan sesekali melontarkan sindirian sampai keluar gedung.

Joel berakhir mabuk setelah memaksa seluruh anak buahnya lembur dan bekerja keras menyusun strategi kemenangan meskipun begitu ia juga ikut memutar otak hingga kepalanya serasa hendak meledak karena stres.

••••••••

"Doni..." Sapaan Rosa mengejutkan Doni yang masih berusaha menyeret tubuh Joel yang cukup berat.

"Rosa.. Please help me!" Doni memohon dengan wajah memelas.

Meski sedikit ragu, Rosa akhirnya membantu Doni memapah tubuh Joel menuju ke apartemennya. Setelah lift berhenti di angka 17 keduanya sama-sama keluar. Doni mengambil acces card dari dompet Joel dan ia gunakan untuk membuka pintu.

Tubuh Joel yang berat itu akhirnya dengan susah payah bisa mereka rebahkan diatas kasur. Doni mencopot sepatu Joel dan melepas dasi, ikat pinggang serta jas milik Joel agar pria itu sedikit nyaman berbaring.

"Lebih baik dia segera menikah dan punya isteri. Jangan terus merepotkan bawahan seperti ini." Keluh Doni.

"Kamu bukan bawahan biasa. Kamu tangan kanan Joel yang punya jabatan tinggi." Jawab rosa. Netranya menelisik interior apartemen Joel. Jauh lebih kecil dibandingkan ukuran penthouse yang biasa ia tempati tapi ciri khas design modern kontemporer yang disukai Joel tidak berubah.

"How are you Rosa? Jujur sempat shock pas Kamu pergi dari perusahaan tanpa salam perpisahan, tapi aku sedikit lega lihat keadaan kamu yang sekarang semakin mandiri dan hebat. Foto covermu dan Nathan di majalah bisnis bulan kemarin juga terlihat serasi." Ucap Doni tulus.

Lust and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang