18. Keraguan Joel

2.7K 264 27
                                    

"Jadi apa yang membuatku kalah?"

Joel buru-buru ingin mendengar hasil dari penyelidikan Doni selama 3 minggu. Joel ingin semuanya selesai karena tiga hari lagi batas akhir tender konstruksi, mereka harus segera mengupload dokumen penawaran.

"Aku berhasil mendapatkan penawaran  Akraphilips untuk proyek PLTS itu secara diam-diam dan coba untuk membandingkan dengan milik kita." Doni menyerahkan berkas yang telah dibubuhi tulisan confidential itu.

"Apa ini?? Bagaimana mungkin??" Joel meremas dokumen yang berhasil didapatkan Doni dengan susah payah dan menyobek-nyobeknya dengan marah. Untung Doni masih punya salinan lainnya.

"Jadi bagaimana. Sebagai pemimpin kami menunggu keputusanmu." Cecar Doni.

"Jangan libatkan seluruh anggota Team A untuk proyek konstruksi kali ini. Lusa kita akan memasukkan penawaran baru, satu hari sebelum batas akhir. Dan yang tahu angka pastinya cukup tiga orang dari team A."

"Siapa saja?"

"Aku, Kamu dan Rosa."

"Apa tidak sebaiknya cukup aku dan kamu yang tahu." Protes Doni.

"Kalian berdua sama-sama orang kepercayaanku, ibarat tangan kanan dan kiriku."

"Team Alpha atau yang biasa kita singkat Team A sudah dibentuk bertahun-tahun sejak sebelum kamu memimpin Joel. Satu-satunya orang baru disana hanya Rosa, bagaimana bisa kamu lebih mempercayai dia dibanding rekan tim yang lain?"

"Dia orang yang paling dekat denganku dan sangat mengenalku."

"Lalu apa kamu mengenalnya dengan baik? bagaimana kehidupannya sebelum kalian bertemu? bagaimana keluarganya? Aku selalu merasa dia memiliki aura yang sulit dijelaskan, kehidupan pribadinya begitu tertutup dan sedikit misterius." Urai Doni.

"Hanya karena kamu mantan pacar yang tidak bisa dekat dengan kehidupannya, bukan berarti kamu harus mencurigai dia." Ucap Joel.

"Hanya karena kamu tidur dengannya bukan berarti kamu tahu segalanya tentang dia dan begitu mempercayainya." Balas Doni sengit.

"Cukup. Keputusanku sebagai pemimpin sudah bulat."

"Ck! Yah terserahlah lagipula ini memang perusahaan milik keluargamu jadi bertindaklah sesuka hatimu. Yang jelas aku sudah memperingatkan!"

Raut kesal Doni tidak bisa disembunyikan ketika keluar dari ruang kerja Joel. Ia menatap Rosa dengan tatapan sengit dan tajam.

"Kamu berhati-hatilah dalam bekerja. Bahkan dinding saja bisa berbicara." Doni memperingatkan Rosa untuk berhati-hati karena mungkin kekalahan Joel berasal dari kebocoran data, jelas  ini bukan masalah sepele.

•••••••

Maya mulai mengenakan dan mengancingkan kembali blouse dari sutera berwarna merah marun yang ia beli langsung dari Milan.

"Kenapa buru-buru?" Ucap seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi sambil mengenakan bathrobe. Pria tampan yang bertubuh tinggi tersebut kemudian duduk di tepi ranjang sambil mencoba mengeringkan rambutnya.

"Aku harus bertemu Wony sekarang."

"Kupikir kamu akan tinggal sampai malam, sudah lama kamu gak nginep?"

"Max, ayolah kita tidak seakrab itu lagi. Kita sudah lama putus."

Max mendekati tubuh Maya dan menyampirkan anak rambutnya dibelakang telinganya.

"Tidak akrab, tapi hari ini kamu berbaik hati menghangatkan ranjangku bahkan kemarin membantuku memenangkan proyek listrik berharga fantastis."

"Kita bukan sekali dua kali tidur bersama. Jangan terbawa perasaan." Ucap Maya dingin.

Lust and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang