46. Kenyataan Pahit

1.4K 233 61
                                    


Hari ini ia berencana mengunjungi Rumah Sakit seperti biasanya untuk menjenguk Joel. Kasusnya sendiri sudah masih bergulir. Keluarganya bertindak tegas dan melakukan upaya terbaik untuk menghukum berat semua penjahat yang terlibat dalam penculikan dan percobaan pembunuhan terhadap dirinya dan Wony.

Meskipun berbagai permasalahan perlahan selesai, Rosa tidak pergi kekantor, semua sepakat untuk memberikan Rosa waktu selama mungkin bahkan bila perlu sampai anaknya lahir. Dokter juga mengatakan bahwa kondisi kesehatan fisik dan mental Rosa serta janinnya masih harus dijaga. Jadilah Mama Jenna semakin protektif padanya, ia bahkan sering menyempatkan diri untuk menemani Rosa periksa kandungan.

Ada banyak hal yang tak Rosa mengerti. Termasuk keluarga Pramatya yang dengan suka rela mundur dan memutuskan pertunangan antara Joel dan Wony. Ternyata sebelum kejadian penculikan, keluarga Hadiprana telah lebih dulu ingin mengakhiri hubungan perjodohan itu tapi keluarga Pramatya menolak. Entah apa yang melatari, mereka akhirnya mengalah. Dari yang ia dengar Wony akan fokus menjalani pengobatan di Swiss.

Saat menjenguk Joel, Rosa juga pasti menyempatkan diri untuk menengok Tuan penyelamatnya yaitu Acalapati karena kamar dimana mereka dirawat masih bersebelahan. Oleh karena itu dia sering bertemu dengan Papa Ray. Umm. Rosa juga tidak tahu kenapa ayahnya Nayaka alias pamannya Wony itu meminta Rosa untuk memanggilnya dengan sebutan Papa. Katanya karena dari dulu ia ingin punya anak perempuan, tapi saat ditanya kenapa Wony tidak memanggilnya Papa dia malah menjawab maunya punya anak perempuan seperti Rosa. Agak konyol, namun itulah yang terjadi.

Tapi berkat itu sekarang Rosa menjadi akrab dengan Papa Ray dan ternyata Papa Ray itu sama baiknya dengan Om Djatmiko. Bagaimana mengatakannya? Ibaratnya Papa Ray itu cocok dijuluki cinta pertama anak perempuan. Figurnya sangat hangat, cerdas dan bijaksana tak berlebihan jika Rosa menjulukinya real gentleman.

Beberapa kali juga ia bertemu dengan Nayaka yang masih sedikit canggung bertemu dirinya. Ternyata ada banyak cerita yang Rosa tidak tahu tentang kelicikan Wony dibantu oleh Nayaka. Tapi kedua saudara sepupu itu mendatanginya untuk mengakui semua perbuatan jelek mereka di masa lalu dan tak lupa meminta maaf dengan tulus. Rosa sendiri dengan besar hati menerima maaf tersebut, ia tak mau terlalu pusing mempermasalahkan cerita yang sudah-sudah. Sekarang hanya berharap Joel segera membuka matanya dan pulih seperti biasa.

Hanya saja setiap kali Papa Ray bertemu dengan Nayaka suasana seperti berubah seakan mendung, dari yang ia tangkap sekilas, tampaknya Rumah Tangga Papa Ray dan Istrinya Helena sedang tidak baik-baik saja.

Tadinya Rosa tidak ingin ikut campur dan terlibat terlalu jauh tentang masalah rumah tangga mereka.

Setidaknya sampai hari ini.

Waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Matanya masih berat tapi bayinya sudah aktif menendang memaksanya untuk terjaga padahal sejak hamil biasanya ia bangun lebih siang. Sayup-sayup Rosa  mendengar suara berisik dari bawah yang mengusiknya. Ia mencoba untuk mengintip dan mencuri dengar apa yang sebenarnya terjadi.

"Pulanglah. Sebentar lagi Rosa bangun. Aku tidak mau dia kembali shock mendengar pembicaraan ini." Mama Jenna tampak ingin mengusir seseorang. Ia medoromg tubuh orang itu ke pintu keluar.

Rosa mencoba mendekat dan menuruni setengah anak tangga untuk melihat lebih jelas . Orang yang menemui Mama Jenna adalah Nayaka. Namun alih-alih pergi pemuda itu tiba-tiba saja berlutut di hadapan Mama Jenna.

"Apa yang-

"Tante saya mohon." Nayaka menundukkan kepalanya sambil berbicara formal.

"Tante boleh ambil semuanya. Silahkan ambil Perusahaan, Silahkan ambil semua aset keluarga Pramatya. Silahkan ambil semua yang Tante mau dari kami. Tapi tolong.. tolong jangan ambil Papa."

Lust and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang