15. Adu Siasat dan Perangkap

3K 316 133
                                    

"Ternyata memang sedikit sekali karyawan wanita di perusahaan sebesar ini." Ucap Wony. Saat ini dia sedang mengajak Rosa makan siang di kantin kantor setelah ditemani berkeliling ke setiap departemen.

"Mau bagaimana lagi ini memang dunia kerja laki-laki, kecuali di bagian keuangan, administrasi dan pemasaran. Aku juga awalnya diterima sebagai tenaga administrasi sebelum diangkat sebagai sekretaris" Ucap Rosa, dia menggunakan kata tidak formal atas permintaan Wony yang ingin dekat dengannya. Bahkan Wony meminta nomor kontak dan mengikuti semua media sosial Rosa.

"Besok dan lusa aku bakal datang lagi, pokoknya selama aku di Jakarta Kak Rosa harus nemenin ya." Ucap Wony.

"Oke."

"Hari ini kalau tidak sibuk, ayo temani aku belanja."

"Tapi ini masih jam kerja." Tolak Rosa.

"Gampang, nanti aku yang minta izin sama Mas Joel, dia gak pernah menolak permintaan calon isterinya ini."

"............."

Tentu saja Joel mengizinkan apalagi Wony tadi berjanji bahwa ia akan membawa Rosa untuk keluar dan bersenang-senang sebagai bentuk refreshing dan reward dari kesibukan dia bekerja mengurusi Joel.

Wony memaksa Rosa untuk menerima berbagai hadiah barang pemberian darinya. Rosa menolak tapi Wony sangat bersikeras. Alhasil Rosa menenteng banyak kantong belanja mulai dari pakaian, baju dan sepatu dari berbagai brand ternama. Setelah puas berkeliling Wony meminta Joel untuk menjemput dirinya.

"Maaf ya Kak Rosa, Setelah ini Aku rencananya mau dinner berduaan aja sama Mas Joel. Kakak pulang naik taksi aja gapapa kan?" Kata Wony saat Joel mengabarkan mobilnya sudah masuk ke area mall menuju lobby.

"Ah tapi Mas Joel gak mungkin biarin sekretarisnya pulang sendirian kan?" Lanjut Wony. Ia bertujuan agar Rosa tahu diri dan memilih memisahkan diri dari mereka.

"It's okay. Aku bisa pesan taksi online." Jawab Rosa yang paham betul maksud perkataan Wony.

"Ah itu dia mobil Mas Joel." Ucap Wony ceria.

Joel turun dan segera membawa barang-barang belanjaan Wony untuk disimpan di Bagasi. Saat akan mengambil belanjaan Rosa, sontak dia menghindar.

"Maaf. Tapi saya pulang naik taksi." Tolak Rosa.

"Loh kenapa gak bareng aja, lagipula kita searah." Joel terheran

"Iya kak Rosa ayo ikut aja." Ucap Wony seolah lugu. Padahal tadi ia sendiri yang mengatakan ingin berduaan menandakan tak mau rosa ikut.

"Ah taksinya sudah datang. Saya permisi Pak dan Wony terimakasih atas semua hadiahnya." Pamit Rosa meninggalkan keduanya.

Di dalam mobil Wony memperhatikan struk belanjaannya dan pura-pura menghitung. "Wah total semuanya 480juta rupiah." Ucapnya.

"Memang kamu belanja apa aja?" Sahut Joel santai.

"Aku belanja sedikit sih paling cuma 100jutaan. Sisanya buat barang-barang Kak Rosa. Tadi aku janji mau beliin dia hadiah sebagai tanda awal pertemanan. Tapi ga nyangka juga pilihan Kak Rosa banyak dan mahal semua. Tapi gak masalah sih Wony gak keberatan." Cengirnya.

Joel tampak mengerenyitkan dahi.

"Rosa meminta barang macam-macam? Itu ga mungkin Kamu pasti bercanda."

"Maksud Mas Joel, Wony bohong?" Wony tampak tak terima.

"Bukan nuduh kamu bohong, mungkin kamu salah paham. Rosa gak akan pernah meminta, mungkin kamu yang ngasih saran dan Rosa gak enak buat menolak. Aku tahu gimana Rosa. Pacarnya beliin mobil ferari aja dia kembalikan. Dia juga gak pernah minta dibeliin barang-barang mahal." Terang Joel.

Lust and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang