"Sleeping naked is good, but sleeping naked with you is a lot better." Joel mengendus aroma tubuh rosa dan menciumi leher jenjangnya itu."
"Aku masih tetep benci sama kamu."
"Aku juga benci." Sahut Joel yang langsung teringat kejadian tak mengenakkan diantara mereka yang sempat membuatnya muak. Ada kalanya ia betul-betul kesal dengan wanita didepannya ini. Namun ada kalanya ia dibuat tak berdaya seperti saat ini. Sungguh sebuah perasaan yang rumit.
"Nathan bilang, malam itu aku dicekoki narkoba jenis baru dan obat perangsang. Obat itu bikin seseorang jadi penurut kayak dihipnotis tapi efek sampingnya cuma sebentar jadi sulit buat mendeteksi karena semuanya dengan cepat jadi normal kembali."
Joel mengeraskan rahangnya dengan geram. "Siapa yang ngelakuin itu ke kamu?? Apa Max??!"
"Bukan Max. Dia bersih! Ada orang lain Nathan masih menyelidiki." Ucap rosa polos tanpa tahu bahwa Nathan berbohong karena diminta oleh Mama Jenna untuk merahasiakan Maya sebagai dalangnya. Mereka masih harus mengumpulkan beberapa hal lain untuk menjatuhkan Maya.
"Aku perlu bergerak juga-
"Gak perlu."
"Tapi-
"Siapa kamu buat aku? Sekarang ini kita gak punya hubungan apapun.
"...................."
"Joel.. setelah ini kita akan menempuh jalan masing-masing."
Rosa memang sempat ingin menghancurkan Petro HP Energy. Tapi ia tau Joel adalah lawan yang terlalu tangguh. Bukannya tidak mungkin jika ia berusaha lebih keras lagi tapi ia lelah. Kalaupun ia berhasil menjatuhkan Joel Romeo Hadiprana apakah ia akan puas?? Dengan jelas rasa itu masih besar tertinggal didalam hatinya sampai sekarang. Ia akan dicap sebagai wanita bodoh selamanya. Tapi ia tak bisa melukai pria yang sedang bersamanya malam ini. Setelah semua yang mereka lalui bersama, rasa itu bukannya semakin mengecil tapi bertumbuh dan mengakar lebih kuat lagi.
Rosa tak mungkin sanggup menghancurkan orang yang dia cintai.
Kerugian Petro HP Energy tidak sedikit. Jutaan dollar melayang. Ingin rosa menjelaskan bahwa itu bukan perbuatannya tapi ia tak punya cukup bukti. Joel juga pasti tak ingin membahasnya lagi. Meski Joel meragukannya tapi rosa tahu bahwa Joel pula lah yang membuang orang-orang yang dulu pernah menyulitkan rosa.
Apalagi Rosa tau persis Joel adalah seseorang yang bisa bangkit dari keterpurukan, apapun bentuknya itu.
"Mikirin apa sih?" Suara berat Joel menginterupsi pikiran rosa.
"Nothing, tapi bisa gak kamu lepasin aku sekarang. Aku capek banget."
"Kok capek sih? Kan kamu cuma ngangkang doang aku yang gerak."
"Tetep aja capek, pegel semua mana kita cuma tidur beberapa jam doang."
"Cih!" Joel merengut tak sependapat. Padahal dia masih sanggup kok beberapa ronde lagi.
Joel mulai menggigit-gigit kecil daun telinga rosa membuat gadis itu mulai mengerang pasrah.
"Sekali lagi aja please.."
"Kamu dari tadi ngomong gitu terus tapi gak selesai-selesai."
"Beneran ini yang-
"Joel stop! Bawahnya aku udah perih pas pipis tadi.
"Itunya lecet ya?? Aku lembut kok mainnya."
"Kapan?? Kalo segitu lembut gimana versi brutalnya???"
"Ya nanti lain kali kalo mau nyoba versi brutalnya." Joel menggaruk lehernya canggung. Mulai membayangkan fantasi aneh dan liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lust and Love
FanfictionNamaku Rosaline. Sama seperti tokoh yang ditulis oleh William Shakespeare, mungkin aku tidak ditakdirkan untukmu. Rosaline adalah tokoh figuran yang terlupakan bahkan namanya nyaris tak pernah disebut sebagai cinta pertama Romeo, karena seluruh duni...