"Joel.. Joel.. Bangun.. Joel..." Rosa mengguncang tubuh Joel dengan tergesa.
Sudah dua hari ini pemuda itu tak bisa tidur nyenyak, rasa letih mendera seluruh tubuhnya. Belum lagi menggigil setiap malam kedinginan karena diam-diam setiap malam ia mengembalikan selimut rosa yang dibagi dua dan menumpuknya untuk menghangatkan rosa seorang.
"Joel bangun.. Kamu denger gak suara itu? Suara berisik diluar??"
Baru setengah nyawa Joel terkumpul ia mencoba mendengarkan dengan samar. Hingga matanya terbelalak sempurna saat menyadari sesuatu.
"Itu.. Itu suara heli!!"
Joel langsung beranjak dan menuruni tangga pondok dan serta merta berteriak dari bawah.
"HEI!!!! WE'RE HERE!!! KAMI DISINI!!! TOLONG BAWA KAMI!!!"
"HEI KAMI DISINI PAK!! DISINI TURUN KESINI!!!" Rosa juga ikut berteriak menimpali sambil melambaikan ranting yang diikat pada tshirtnya seperti bendera.
"KAMI DISINI PAK TOLONG KAMI!!!"
Mereka tak henti-hentinya berteriak memanggil silih berganti."Joel.. Joell kok mereka malah pergi gimana ini?? Ayo kita kejar?? Mereka gak sempet liat kita kan??" Rosa berusah berlari melintasi semak untuk mengikuti helikopter tersebut.
"Rosa stop!!" Joel terengah karena ikut mengejar Rosa.
"Mereka udah pergi Joel Gimana ini??? Belum tentu mereka balik kesini lagi!!" Air Mata Rosa sudah turun dan menganak sungai. Terlihat sekali rasa frustasinya seakan putus asa.
"Hei.. hei.. jangan nangis." Joel menempelkan kedua telapak tangannya di pipi rosa. Jemarinya menghapus bulir-bulir di wajah cantik itu.
"Aku udah ninggalin pesan di site mess yang belum jadi tenpo hari. Aku juga usah bkin tanda S.O.S gak jauh dari pondok kita. Mereka pasti liat mereka pasti tahu."
"Tapi mereka udah pergi... "
"Mereka pergi karena gak bisa turun. Disini gak ada helipad atau tanah datar buat helikopter mendarat. Mereka harus balik buat nyari tanah lapang buat turun dan manggil bantuan buat nemuin kita disini.. Sekarang jangan nangis lagi ya. Kamu bisa tenang kan??"
"Mereka pasti balik kesini lagi kan? Mereka bakal ngeluarin kita dari sini kan??"
"Iya. mereka pasti kembali.."
Rosa memeluk tubuh Joel. Jika Joel saja bisa lelah apalagi Rosa yang hanya makhluk lemah.
Joel menyandarkan kepala Rosa pada dada bidangnya.
"Kita harus optimis. Never give up! Kita berdua bisa keluar dari sini secepatnya."
".................."
Dan setelah dua hari menunggu, rombongan penyelamat yang terdiri dari gabungan tim SAR juga orang-orang bayaran dari kedua keluarga mereka akhirnya tiba dan berhasil mengevakuasi mereka dari sana. Keduanya sehat tak kekuarangan apapun meskipun memiliki sejunlah luka ringan di tubuh keduanya. Selain dari berat badan yang menurun petugas paramedis tak menemukan kondisi yang dirasa berbahaya pada mereka berdua.
Setelah melalui rangkaian pemeriksaan. Mereka akhirnya diterbangkan oleh helikopter untuk beristirahat di salah satu hotel di pusat kota.
Selama dua minggu lebih pimpinan perusahaan menghilang. Doni sebagai tangan kanan Joel melakukan tugasnya dengan baik. Ia mengajak perwakilan Akraphillips dan Oceania menuju pusat gas dan kilang minyak di tepi laut untuk mendokumentasikan semuanya. Catatan tentang kekurangan fasilitas dan rincian belanja operasional yang harus dianggarkan telah dibuat dalam laporan lengkap dan terperinci untuk diserahkan pada Joel, Rosa dan juga Max. Berita tentang penemuan keduanya juga membuat harga saham Hadiprana yang sempat terjun bebas kini perlahan kembali menguat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lust and Love
FanficNamaku Rosaline. Sama seperti tokoh yang ditulis oleh William Shakespeare, mungkin aku tidak ditakdirkan untukmu. Rosaline adalah tokoh figuran yang terlupakan bahkan namanya nyaris tak pernah disebut sebagai cinta pertama Romeo, karena seluruh duni...