44. Orang Gila

1.1K 211 79
                                    

WARNING!!!⚠️⚠️
Tulisan memuat konten sensitif, konten khusus dewasa, tindak kekerasan, kata-kata kasar dll
Hanya cerita fiksi Tidak untuk ditiru!!

"Tuan Ray sudah selangkah lebih dulu." Perkataan Ujang beberapa hari yang lalu terngiang-ngiang di telinga Acalapati seolah berdenging.

Saat sosok Jelita atau Jenna mulai muncul, segalanya ternyata lebih mudah terkuak tatkala anak buahnya memutuskan berhenti memata-matai kediaman Rosa dan berganti mengikuti gerak-gerik Ray yang bersikap sangat mencurigakan.

Ray sering tampak disibukkan dengan hal-hal yang tak terkait pekerjaan. Tamu yang datang di kediamannya pun bukan hanya dari kalangan pebisnis seperti biasa. Ada banyak wajah baru tapi ada juga yang mudah dikenali salah satunya detektif swasta yang cukup tersohor di kalangan konglomerat. Termasuk saat Ray mendatangi Rumah Sakit besar yang akhirnya diketahui untuk proses pengumpulan sampel dan seterusnya sampai hasil tes DNA didapatkan semua tak lepas dari pengawasan Acalapati.

Hanya menunggu waktu, karena dalam lubuk hati Acalapati ia jelas tahu bahwa kebenaran selamanya tidak bisa disembunyikan. Anak yang selalu mengikuti semua saran dan perkataannya itu tak lama lagi hanya akan memandang hina ayahnya sebagai sosok yang menjijikkan.

Jangan tanya perasaannya saat mengetahui bahwa Jelita masih hidup. Acalapati terlalu pengecut, ia bahkan tak berani membayangkan bagaimana perempuan dan bayinya itu bisa bertahan hidup? Kepahitan apa yang sudah mereka lewati selama ini?

"Hubungi Kapolri." Ucap Acalapati dengan tegas memutuskan.

"Tapi bukankah Wony sudah ditemukan, lebih baik kita tidak ikut campur lagi-"
Ucap Bimo Sopir kesayangan Acalapati yang langsung terdiam saat Ujang menyenggol bahunya menggunakan siku. Mereka memang saudara ipar tapi Ujang menganggap Bimo terlalu lancang memprotes kalimat majikan mereka

"Apa pertimbangannya Tuan?" Tanya Ujang dengan hati-hati.

"Sudah beberapa jam mereka masih belum bisa menemukan Rosa. Bagaimanapun mereka perlu bala bantuan yang lebih besar."

"Risikonya terlalu-

"Jika risikonya sama-sama mengancam nyawa anak itu. Lebih baik bertindak menciptakan peluang yang lebih besar untuk menyelamatkannya." Acalapati memotong kalimat Ujang.

"Baik akan saya hubungi sekarang."

Acalapati memejamkan mata mendengar dengan seksama pembicaraan Ujang saat menghubungi orang nomor satu di kepolisian tersebut. Kapolri yang sekarang sangat berhutang budi karena Acalapati menyokong keluarganya yang miskin dan menyekolahkannya sampai ia berhasil. Bahkan adik-adiknya bisa merasakan mendapat beasiswa ke Luar Negeri. Tapi tak sekalipun Acalapati pernah memanfaatkannya untuk balas jasa. Sudah bertahun-tahun Acalapati meninggalkan praktik-praktik kotor yang melibatkan aparat hukum. Bahkan ketika Wony ditimpa kasus ia masih enggan meminta bantuan mereka. Apa yang melandasi ia melakukan hal itu sekarang? Bimo sang supir tak habis pikir.

Berbeda dengan Bimo, Ujang sudah bisa menerkanya. Salinan hasil tes DNA itu membuat Acalapati sangat terguncang berhari-hari. Ia akhirnya keluar dari kamar utama karena mendengar berita Wony dan Rosa diculik. Bahkan Ujang tak bisa menghentikan saat Tuannya memaksa ikut mencari mereka dengan mengesampingkan kesehatan dan fisiknya yang menurun seperti sekarang.

——————————————————————-

Tidak ada!

Joel rasanya ingin berteriak marah saat mendatangi lokasi yang disebutkan Wony. Karena sosok yang dicarinya tidak tampak batang hidungnya disana.

Matanya memandang sekeliling dengan tatapan nyalang. Dilihat dari penampakannya, memang benar ini lokasi yang tepat.  Tempat ini menyimpan ratusan drum kaleng bekas yang berbau zat kimia. Ruangannya juga lembab, gelap dan dingin. Juga terdapat kasur tipis di lantai. Sepertinya Wony tidak berbohong.

Lust and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang