Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡° ° ° ° °
"Sel, ke bawah yuk?"
Selina berdecak. "Lo aja sana yang ke bawah, gue lagi males lihat mereka." Selina berkata tanpa mau menatap Serra, gadis itu tengah sibuk dengan buku novel yang di bawanya pagi tadi.
"Emang kamu tega, kalo nantinya aku bakal di apa-apain sama murid di sini?" tanya Serra, sambil memperlihatkan wajahnya yang memelas.
Selina diam.
"Sel, please.. temenin aku ya?" Tak mau menyerah begitu saja, Serra kembali membujuk sahabat satunya itu agar tetap mau ke bawah untuk melihat pertandingan basket hari ini.
Sebenarnya Serra juga merasa malas untuk melihat pertandingan ini. Namun karena hari ini pertandingan itu melawan sekolah lamanya, jadi dia harus melihatnya, lebih tepatnya ingin melihat teman sekolah lamanya, siapa tau Mora dan Milka ikut datang juga?
Selina menghela napas panjang setelah menutup buku novelnya, lalu tatapannya beralih ke arah Serra yang kini tengah menelungkupkan wajahnya di atas meja. "Gue sebenarnya males banget Ra. Tapi ya udah lah, demi lo gue mau," kata Selina.
Mendengar ucapan Selina, gadis itu sontak menegakkan tubuhnya kembali sambil tersenyum lebar.
"Demi aku. Ayo kita ke bawah sekarang!" ucap Serra semangat.
"Iya ayo."
Setelahnya, mereka berdua pun melangkah keluar dari kelas untuk menuju ke lapangan basket. Di mana sekarang, sudah terdapat banyaknya murid lain berseragam yang berbeda. Sudah tentu itu adalah seragam milik SMA KESATRIAN.
Lapangan menjadi padat, siswa siswi berbeda sekolah itu tengah berkumpul menjadi satu untuk menonton dan menyemangati tim sekolah mereka masing-masing. Bahkan guru-guru juga turut ikut mendukung murid mereka.
Serra yang tengah melangkah untuk mencari tempat kosong itu tiba-tiba berhenti, ketika matanya tak sengaja menangkap dua orang gadis yang kini tengah melambaikan tangannya ke arahnya. Senyumnya sedikit mengembang sebelum akhirnya mengangguk sekali untuk mengkode mereka agar tetap tenang dan tidak salah menyebut namanya.
"Eh, Sel, itu kayak Mora sama Milka bukan sih?" tanya Serra, sambil mengarahkan mata Selina untuk menatap ke arah dua para sahabatnya.
"Iya deh kayaknya," jawab Selina.
"Samperin yuk?" Selina mengangguk. Setelah itu, mereka berdua pun melangkah bersama untuk menghampiri dua gadis itu.
"Mora, Milka?"
Keduanya menoleh, begitu Selina menyapanya. "Rara? Selina? Hai.. akhirnya kita ketemu lagi," girang Milka.
Bagus, sepertinya mereka sudah mengerti apa yang Serra katakan tanpa suara tadi.
"Gue baru ingat, kalo kalian itu ternyata anak KESATRIAN."
"Maklum, namanya juga manusia," balas Milka sambil terkekeh pelan.
PRIT!!
Suara tiupan peluit yang berada di tengah lapangan itu, membuat kedua tim yang kini akan bertanding mulai berkumpul. Kedua tim sekolah itu berdiri dengan kokohnya di tengah lapangan dengan posisi mereka masing-masing.
Abian berdiri di hadapan rivalnya sambil mendengarkan instruksi dari Pak Begy-yang menjadi wasit dalam pertandingan hari ini.
"Apa kalian sudah siap?" tanya Pak Begy, sambil mengampit bola basket di antara siku tangan dan pinggangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERION
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun SERION sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] . . Nerd, satu kata yang cukup me...