Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap part-nya🧡° ° ° ° °
Setelah menghabiskan waktu libur selama dua hari, kini semua murid SMA TRI SATYA kembali melakukan aktivitas seperti semula. Belajar dari pagi, hingga sore hari. Sekolah mereka ini memang full day, tetapi hanya sekolah lima hari saja. Ada rasa senang dan tidak di diri mereka, sebagian murid menginginkan untuk pulang siang tapi sekolah enam hari, dan sebagian murid lainnya ada yang menyukai seperti ini.
Setelah lamanya berdiri di bawah teriknya matahari, kini Serra harus kembali turun ke bawah saat mendapatkan pesan masuk dari Arion. Laki-laki itu memintanya untuk membelikan minuman dingin di kantin, lalu mengantarkannya ke kelas.
Cape sebenarnya, karena setelah upacara tadi, Serra belum sempat untuk mengistirahatkan tubunya sebentar. Jangankan istirahat, menginjak kelasnya saja dia tidak sampai.
Setelah membeli minuman dari kantin, Serra kembali melangkah lebih cepat untuk menuju ke lantai dua, di mana letak kelas XII MIPA itu berada. Serra tidak tahu di mana letak kelas Arion berada, alias kelas MIPA 3, karena pada dasarnya, Serra belum sepenuhnya tau letak denah sekolah barunya ini.
"Maaf, aku boleh tanya? kelas MIPA 3 itu di sebelah mana ya?" tanya Serra kepada salah satu siswi yang duduk di bangku depan bersama kedua temannya.
"Kenapa? mau cari Arion?" tebak siswi berambut pendek. Serra pun lantas mengangguk.
"Gatel banget sih lo jadi cewe." Alis Serra berkerut. Apa maksud mereka?
"Lo denger ya, Arion itu gak pantes deket-deket sama cewe cupu kayak lo, sekalinya lo itu cuma babu dia."
"Lo itu mending sadar diri deh, ngaca, gimana penampilan lo sekarang. Yang bener aja, masa Arion punya babu kayak dia sih?"
"Namanya juga babu, Sis."
Cacian dan makian yang ketiga gadis itu lontarkan membuat Serra tersenyum miris. Jika bukan karena musibah hari itu, mungkin saja Serra juga tidak akan mau menjadi babu Arion seperti ini.
Setenang mungkin untuk Serra menghadapi mereka, dia pun hanya tersenyum tipis sebelum melangkah pergi dari hadapan mereka. Sepertinya bertanya dengan murid-murid di sini hanya akan membuang waktunya saja, lebih baik Serra akan mencari tau sendiri saja di mana letak kelas Arion berada.
Sibuk melangkah sambil melihat papan kelas di bagian pintu kelas. Akhirnya Serra bisa bernapas lega ketika berhenti tepat di kelas MIPA 3. Gadis itu tersenyum tipis. Kenapa tidak dari tadi saja dia mencari sendiri? dari pada harus bertanya dan mendapatkan cacian dari mereka.
Saat Serra hendak mengetuk pintu kelas itu, dia tak sengaja berpapasan dengan Ibnu yang baru saja keluar dari kelas. Melihat Serra, Ibnu pun sedikit bingung melihatnya.
"Bebeb Rara? ngapain di depan pintu kelas Ibnu?" tanya Ibnu dengan ciri khas suaranya.
Gadis itu baru sadar, jika Ibnu ternyata satu kelas dengan Arion.
"Em.. hai? Ibnu, boleh minta tolong panggilin Arion gak?"
"Boleh dong, tunggu bentar ya?" Ibnu lantas menyembulkan setengah kepalanya ke dalam kelas. "ARION!! ADA YANG NYARIIN KAMU NIH?" teriaknya di ambang pintu kelas.
"Suruh masuk!"
"Di suruh Arion masuk katanya, masuk yuk beb," ucap Ibnu sambil menarik pelan tangan Serra untuk masuk ke dalam kelasnya.
"Ehh, aa, itu, ah." Canggung, Serra benar-benar merasa canggung saat masuk kedalam kelas MIPA 3. Kelas ini terkesan seperti horor, karena melihat teman-teman kelas Arion yang kini tengah menatapnya dengan tatapan sinis.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERION
Fiksi Remaja[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ [ Walaupun SERION sudah selesai, tapi aku masih berharap ada notif masuk dari pembaca baru😆 ] . . Nerd, satu kata yang cukup me...